Liputan : Tim batarapos.com
Luwu Timur, batarapos.com – Dana BOS SDN 131 Kampung Alau di kecamatan Wotu, kabupaten Luwu Timur raib sebanyak Rp. 15. 200.000 setelah pencairan dari Bank Sulselbar sebanyak Rp. 114.840.000.
Buntut hilangnya dana BOS tersebut, dua orang diperiksa di Mapolsek Mangkutana, yakni bendahara AH dan SA pembantu operator yang merupakan operator inti di SDN 129 Maramba.
“ Iya ada laporannya masuk, sementara ditangani,” Kata Kapolsek Mangkutana, AKP. Simon Siltu kepada batarapos.com.
Dana BOS itu hilang secara misterius, menurut bendahara AH, dana itu setelah ditarik dari Bank dimasukkan ke dalam tas, lalu dia pulang mengendarai motor membonceng SA.
Saat meninggalkan Bank, tas tersebut disimpan oleh AH dibagian depannya saat perjalanan menuju warung makan.
Saat pulang, tas milik AH yang berisi uang diminta oleh SA untuk dipegang akhirnya tas itu diberikan lalu mereka pulang.
“ Kejadiannya bulan Oktober lalu, dari bank ke warung saya pegang tas, waktu kami mau pulang dia minta itu tas dia pegang karena saya yang membonceng, karena mengeluh sakit anaknya,” ungkap AH.
Setelah makan, mereka hendak pulang, namun SA meminta bendahara untuk mengantarnya ke suatu tempat dengan alasan menunggu seseorang, namun setelah diantar dan ditunggu orang yang dimaksud tak kunjung datang.
SA selanjutnya meminta AH untuk diantar ke rumahnya dengan alasan untuk mengantar makanan yang mereka beli dari warung, AH pun Mengantar SA ke rumahnya.
“ Dia minta diantar ketemu orang tapi lama ditunggu tidak ada itu orang dia tunggu, dia minta lagi diantar ke rumahnya karena memang ada makanan saya belikan tadi, jadi saya antar, dan itu tas sama dia terus,” Ucap AH
Setelah antar makanan, mereka berniat melanjutkan perjalanan ke Sekolah, namun tiba-tiba SA meminta AH untuk mengantarnya ke Sekretariat Panwas dengan alasan akan mengikuti rapat.
AH meminta SA untuk terus ke sekolah mengingat motor yang mereka gunakan adalah motor milik SA, bahkan SA juga belum pernah datang ke sekolah tersebut selama menjadi operator pembantu.
“ Tiba-tiba dia suruh antar saja di sekret panwas katanya ada rapatnya jam dua, tapi saya bilang terus mi dulu ke sekolah karena masih lama juga rapatnya belum jam dua, mana lagi dia tidak pernah datang ke sekolah, tapi tidak mau, dia suruh saja saya bawa motornya,” Ujar AH
Saat SA turun di Sekret, tas itu baru diserahkan ke AH yang dipegangnya sejak dari warung, AH pun melanjutkan perjalanannya, namun sebelum ke Sekolah, AH sempat mampir di rumahnya juga mengantar makanan.
Namun AH tidak sempat masuk ke dalam rumah, hanya memberikan makanan ke anaknya di teras rumah, pasalnya ia buru-buru harus ke sekolah untuk mengantar uang tersebut.
“ Saya antar juga makanan ke rumah tapi saya kasi diluar saja anak ku karena buru-buru mau antar ini uang, jadi pas sampai di sekolah saya kasi kepala sekolah itu uang, ternyata sudah kurang,” Bebernya.
Mengetahui uang itu berkurang, AH langsung menghubungi SA namun SA berdalih tidak tahu menahu, AH pun bergegas kembali mengecek melalui teller Bank namun jumlah yang dikeluarkan oleh bank sesuai dengan permohonan penarikan tunai.