Jeneponton, batarapos.com – Di Kawasan Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Jeneponto dilangsungkan Sholat Jum’at di Masjid Al-Iksan. Jumat (12/6/2020).
Nampak hadir Bupati Jeneponto, Sekretaris Daerah, para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para Pejabat Struktural, staf dan karyawan lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto.
Bertindak sebagai Protokol Sirajuddin Liwang, Plt. Kabag Kesra/Sekretaris MPD BKPRMI Kab. Jeneponto. Muadzin, Mustaufiq Plt. Kabag Humas. Khatib Suardi A. Kahar Ketua Umum DPD BKPRMI dan Imam Ustad Ahmad Al-Islamy Wadirda LPPDSDM DPD BKPRMI Kabupaten Jeneponto.
Khutbah Jum’at mengadaptasi pendekatan Tematik Pandemi Covid-19 dengan mengangkat judul: “Istiqamah Merawat Nilai Ramadhan Menyambut Era New Normal”.
Dalam Khutbahnya, Ketua Umum DPD BKPRMI Suardi A. Kahar menyampaikan dua hal pesan penting diantaranya :
Pertama : Pandemi Virus Corona masih belum dapat dijinakkan, namun berbagai langkah telah dilakukan oleh pemerintah agar roda perekonomian dan rumah-rumah ibadah termasuk Masjid dapat kembali berjalan meskipun mungkin tidak seperti biasanya. Namun, dengan berbagai langkah taktis dan kebijakan yang dipersiapkan oleh pemerintah alangkah baiknya kita semua mendukung sepenuhnya dan berusaha bersama-sama menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) Protokol Covid-19. Berhasil tidaknya mengatasi Pandemi Covid-19 tidak lepas peran strategis yang didrive, digerakkan oleh birokrasi pemerintahan yang dibangun di atas harmoni sinergis bersama seluruh elemen dan simpul-simpul kekuatan masyarakat, karena semua itu demi kebaikan bersama.
Mengikuti kebijakan pemimpin yang baik juga merupakan perintah Allah SWT sebagaimana dalam firmanNya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan Ulil Amri di antara kamu”. (QS. An Nisa’ [4] : 59)
Dalam rangka menyambut masa kehidupan new normal atau era tatanan kehidupan baru, jangan sampai kemudian semangat ibadah yang telah dijalankan pada Bulan Ramadhan berkurang, justeru seharusnya menjadi daya dorong, daya dobrak yang semakin kuat menggedor untuk menjalankan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah sehingga kita semua benar-benar mendapatkan predikat Takwa dari Allah SWT.
Predikat Takwa ini tentu saja tidak didapatkan dengan mudah, namun harus melalui perjuangan yang sungguh-sungguh dilandasi oleh keinginan yang kuat, terlebih pada masa Pandemi Covid-19. Tetapi sebagai seorang muslim sejati, wajib bagi kita untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan secara istiqomah, karena dengan menjalankan ibadah secara istiqomah, Insya Allah pasti akan diberikan kemudahan oleh Allah SWT atas berbagai persoalan termasuk di antaranya hilangnya Virus Corona, sebagaimana janji Allah SWT dalam firman-Nya sebagai berikut :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ، وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُه
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (solusi alternatif atas semua persoalan dalam urusannya), memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (kebutuhan hidup dan segala keperluan)nya”. (QS ath-Thalaaq:2-3).
Orang-orang yang istiqomah dalam beribadah tentu saja tidak akan pernah takut dengan kekurangan duniawi dan tidak pernah pula bersedih karena semua telah diserahkan hanya kepada Allah SWT. Ganjaran bagi orang-orang yang istiqomah dalam beribadah telah Allah siapkan berupa sorga, sesuai dengan firmanya dalam al-Qur’an Surah Fusilat ayat 30 :
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa bersedih; bergembiralah dengan jannah (surga) yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS Fushilat [41]: 30).
Kedua : Setelah satu bulan penuh kita menjalankan ibadah puasa, memasuki Bulan Syawal, bulan yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan, bulan yang juga disebut sebagai bulan silaturahmi dan halal bi halal. Penyebutan ini tidaklah berlebihan karena memang setelah umat muslim menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan dan mengakhirinya dengan Sholat Idul Fitri terdapat sebuah tradisi yang sangat baik yaitu setiap orang saling berkunjung untuk silaturahmi dan bermaaf-maafan.
Bahkan tradisi yang baik ini telah menjadi agenda tahunan yang tidak pernah terlewatkan terutama untuk saudara kita yang merantau, tradisi tersebut dinamakan “Mudik Lebaran”. Namun demikian, tahun ini tentulah berbeda, keinginan mudik untuk bersua dengan keluarga dan handaitaulan harus ditahan karena adanya Pandemi Covid- 19.
Pandemi Covid- 19 semestinya tidak menghalangi kita untuk terus menjalankan dan menyambung tali silaturahim, meskipun raga tidak dapat berjumpa, tetapi dengan kemudahan teknologi saat ini, perjumpaan dan silaturahim dapat dijalankan dengan memanfaatkan media sosial, karena sejatinya makna dari silaturahim bukanlah hanya perjumpaan ragawi namun perjumpaan batiniah dan hati yang saling terhubung untuk bermarhamah, mengasihi di antara sesama saudara.
Meski hanya melalui media sosial, namun silaturahmi adalah salah satu elemen penting untuk mencapai keridhaan Allah SWT.
Demikianlah, dua hal penting yang disampaikan Khatib Suardi A. Kahar dalam khutbahnya di Masjid al-Iksan Rujab Bupati Jeneponto. (Ridwan Tompo)