21 Juni 2025, 5:55 am

Kendala Biaya, Warga Desa Pattiro Riolo Putus Sekolah

Bone,Ā batarapos.comĀ – Impian untuk menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi, sepertinya sudah jauh dibenak Muhd Zulikhmal (17), warga Desa Pattiro Riolo, Kecamatan Sibule, Kabupaten Bone akibat faktor ekonomi yang tidak mendukung.

Pekerjaan Ayahnya Dendi (50), hanyalah sebagai buruh biasa ditambak milik Mure dengan upah 2 juta rupiah yang diterimahnya selama 4 bulan sekali sepertinya tidak mampu menopang perekonomian rumah tangga empat anak ini.

Dimana upah sebesar 2 juta rupiah tersebut sebahagiannya dipergunakan untuk menutupi keperluan dua adiknya lagi yang masih menempuh jenjang pendidikan di sekolah yayasan Ibadurrahman Al-Muttahidah.

Dendi merupakan sosok Ayah yang sangat luar biasa, selain mencari nafkah untuk keempat anaknya yang masih butuh perhatian dan kasih sayang seorang Ibu. Ia juga berperan sebagai Ibu rumah tangga yang mengatur keperluan sehari-hari setelah bercerai dengan istrinya 10 tahun silam.

“Masih ada dua bersekolah anak saya, itu yang nomor 3 Mohd. Al-Akbar baru kelas 2 MTs , baru itu anak ke empat Nurul Aini, tahun ini baru masuk MTs, sudah mi diukurkan seragam. Ini yang nomor dua tidak bisa melanjutkan pendidikanya (bersekolah), lagi karena tidak adami biaya”, jelasnya Dandi kepadaĀ batarapos.comĀ saat disambangi di kediamannya kemarin.

Dandi mengaku baru menerima bantuan (BLT-Desa), oleh pemerintah semenjak sepuluh tahun terakhir. Sebelumnya, ia dan keempat anaknya hanya mendapat bantuan dari kerabatnya dan uluran tangan dari warga setempat.

Sebelumnya saya sering mau masak tidak ada beras (tapi), semenjak dapat bantuan Corona sudah sangat membantu. Alhamdulillah uang itu (BLTDesa), sudah mi saya belikan teripleks untuk perbaiki rumah saya. Nabelikan mi juga anak saya buku, seragam sekolah. Iyye tidak ada bantuan beasiswanya (mungkin), belum beruntung“, lirihnya dengan mata berkaca kaca.

Dikediamannya itu pula, batarapos.com berhasil bertemu anaknya Muhd. Zulikhmal yang baru selesai menempuh pendidikan di MTs yayasan Ibadurrahman Al-Muttahidah tahun ini. Dalam pengakuannya itu pula, Ia masih sangat berharap setidaknya bisa untuk meraih ijazah ketiganya.

Kalau ada bantuan untuk bersekolah saya masih mau bersekolah kak, karena dekat ji disini sekolah“, tuturnyaĀ  Muhd. Zulikhmal.

Namun sepertinya Muhd. Rais Danial (18), sebagai anak tertua dari empat bersaudara itu, rupanya tidak tinggal diam. DemiĀ  melanjutkan pendidikan kedua adiknya agar tetap lanjut bersekolah. Ia bekerja sebagai remaja Masjid di Desa Pattiro Riolo, Kecamatan Sibule dengan upah Rp 600.000 per bulan.

Kalau adik saya tidak dapat Beasiswa kak, makanya saya bantu bapak. (Bekerja), Awalnya saya ikut-ikut saja sama pak iman, tapi sekarang sudah keluar mi SK ku. Kalau pekerjaan di Masjid saja, biasa membersihkan Masjid, Adzan,Ā  kadang juga saya pimpin Khutbah kalau hari Jumat. (Setidaknya), bisa membantu adik-adik saya (Dan), intinya pekerjaan saya halal”, tutur Muhd. Rais.

Selain kehidupan perekonomian keluarga ini tidak mencukupi, kondisi kediaman keluarga ini pun juga sangat cukup memprihatinkan. Seperti dinding rumah yang lapuk dan bolong-bolong, begitu juga dinding kamar di rumahya sudah termakan usia. (Yusri).

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan