Makassar, batarapos.com – Persatuan Mahasiswa Indonesia Luwu Utara (Pemilar) dan Masyarakat Korban Banjir melakukan Rapat dengar Pendapat Di Gedung Tower Lantai 9 DPRD Provensi Sulsel, Jumat (13/08/2021) kemarin
Kepala Bidang Advokasi dan Pembangunan daerah PP Pemilar Adhy Putra menyebutkan bahwa ini lakukakn di sebabkan 1 tahun gaungan Lutra bangkit tak kunjung menemukan solusi
“Contohnya Penanganan Kota masamba dan radda yang masih menjadi tanda tanya progresnya seperti apa kita ketahui setiap hujan turun akan menjadi kubangan air,” sebutnya
“Belum lagi persoalan bantuan Dana Stimulan (Rusak Berat, Rusak Sedang, Dan Rusak Ringan), Dana tunggu hunian, Jaminan Hidup(Jadup) dan Status Hak Huntap,” sambungnya
Adhy Putra menjelaskan bahwa harusnya Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Lutra hadir dalam pertemuan ini atau paling tidak dapat di wakili wakil bupati, atau sekda
“Momentum inilah yang sangat pas untuk mengutarakan apa yang menjadi kendala selama 1 tahun belakangan pasca bencana apalagi RDP ini di hadiri 5 anggota dewan dapil luwu raya Seperti Fajriati wakil ketua komisi B, Husmaruddin, dan Andi Syaifuddin Patahuddin Sebagai perwakilan dapil.
dan juga di hadiri Perwakilan Gubernur Sulsel, dan pihak balai, Supaya semua yang menjadi kendala baik itu persoalan sosial sampai persoalan anggaran dapat di pertanyakan,” jelasnya
Kabid PP Pemilar juga meminta kepada pihak kepolisian agar memeriksa bansos non tunai yang mereka anggap ada keganjalan didalamnya.
“Yang kita butuhkan saat ini sebenarnya adalah singkronisasi kerja antara pihak balai dan pemerintah daerah agar upaya pemulihan itu benar – benar serius jangan ada yang lepas tangan, apalagi saling melempar tanggung jawab,” pungkasnya
“Kita semua maunya baik agar betul-betul melahirkan Lutra bangkit yang sesungguhnya,” harap adhy Putra Selaku Kabid PP Pemilar
Diketahui dari hasil semua aspirasi akan di tinjau secara serius oleh DPRD Provensi Sulsel dan akan turun langsung ke kabupaten Luwu Utara. (Deddi)