Luwu Timur, batarapos.com – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Apel Siaga Gelar Pasukan dan Peralatan Dalam Rangka Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam Dalam Wilayah Kabupaten Luwu Timur. Hal ini di lakukan akibat meningkatnya intensitas bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Apel ini diikuti Seluruh Tim Gabungan yang terdiri dari BPBD, dan Instansi terkait, TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, Tagana, TRC (Tim Reaksi Cepat), Senkom dan Palang Merah Indonesia (PMI) serta para relawan yang terlibat. Dan dihadiri oleh beberapa Kepala OPD Kabupaten Luwu Timur, Camat, Kejaksaan Negeri Lutim. Apel ini di laksanakan di Lapangan Merdeka Malili, Rabu (08/12/2021).
Apel Siaga Gelar Pasukan tersebut dipimpin Wakapolres Luwu Timur, Kompol Muh. Rifai. Dihadapan seluruh peserta Apel Siaga, Kompol. Rifai mengatakan, Pemda Luwu Timur merupakan First Responder penanggulangan bencana yang dituntut untuk melakukan langkah-langkah preventif dan komprehensif dalam penanggulangan bencana.
Menurutnya, wilayah Kabupaten Luwu Timur mulai letak geografis, geologia, demografi maupun hidrologis sangat rentan dan rawan bencana, hal ini dibuktikan dengan munculnya berbagai kejadian bencana yang sampai saat ini intensitas maupun besarnya semakin terasa bahkan dengan karakteristik yang semakin beragam.
“Berdasarkan data BPBD Kabupaten Luwu Timur hingga Desember tahun 2021 ini, terdapat 167 kali bencana. Jika dirinci, Kebakaran Rumah sebanyak 11 kali kejadian, Gempa Bumi 146 Kali, Kejadian Tanah Longsor sebanyak 1 Kali, kejadian Orang Hilang 3 kali, kejadian Angin Kencang 5 Kali dan perisitiwa Orang Tenggelam 1 kali,” katanya.
Menurutnya, Peningkatan kejadian bencana dari tahun sebelumnya yaitu 2020 sebanyak 132 bencana. Kejadian ini disebabkan faktor alam dan tingkat pemahaman masyarakat tentang informasi kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Hal tersebut menandakan bahwa kita harus senantiasa siap siaga menghadapi bencana karena kejadian bencana tidak dapat diperkirakan Kapan dan Dimana akan terjadi di wilayah Kabupaten Luwu Timur,” tandasnya.
Lanjut, Faktor utama penyebab bencana sering terjadi karena perilaku manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan dan keberhasilannya sangat bergantung pada tingkat kesadaran masyarakat dan kesadaran semua komponen yang terkait. Oleh karena itu, setiap program yang telah dilakukan perlu dievaluasi.
“Apel siaga ini, sangat penting sebagai upaya strategis dalam melaksanakan manajemen pengelolaan bencana mulai dari tindakan preventif, hingga pasca bencana secara profesional dan bertanggung jawab, karena masyarakat sangat berharap kepada kita semua agar lebih sigap dan tanggap ketika bencana hadir,” ungkapnya.
Usai melaksanakan Apel Siaga, selanjutnya di tutup dengan melakukan pengecekan fasilitas penanganan bencana alam dari berbagai Tim Gabungan yang di pajang di Lapangan merdeka Malili. (hms/ikp/kominfo)