Malili, batarapos.com – Pasca terjadinya penganiayaan 12 murid saat Kemah Pramuka di Desa Atue, Kecamatan Malili, Luwu Timur, 8 November 2019 lalu, pihak MTs As’Adiyah Malili menggelar pertemuan, pagi tadi, Rabu (13/11/19).
Pertemuan yang berlangsung di MTs As’Adiyah itu melibatkan para orang tua siswa selaku korban, dan Komite sekolah serta para pengurus sekolah.
Hasil keputusan pada pertemuan itu, memutuskan bahwa guru terkait (Andi Kahar Namppi, S.Pd.I) resmi diberhentikan dari tugasnya sebagai guru honor di Sekolah tersebut.
Kepada batarapos.com, Kepala sekolah (Rahman,S.H) menegaskan bahwa oknum guru tersebut yang melakukan tindakan penganiyaan terhadap 12 murid telah dikeluarkan dari tugasnya sebagai guru di MTs As’Adiyah Malili.
“Saya selaku kepala sekolah siap menghadapi apapun keluhan orang tua murid/siswa, dan saya mengambil keputusan mengeluarkan oknum guru tersebut, karena tindakan oknum guru sudah melampaui batas sebagai pendidik, dan oknum guru tersebut diberhentikan,” tegasnya.
Rahma menambahkan bahwa yang bersangkutan mengabdi sejak Januari 2019 lalu tidak pernah memperlihatkan sikap yang dinilai melanggar ketentuan sekolah.
“Keseharian oknum guru ini, saya memantau secara langsung, mulai bulan Januari selama dia masuk sebagai guru di sekolah ini, sama sekali tidak ada hal yang bisa dibilang melanggar dia lakukan, kami saksikan kesehariannya kami sangat tidak menyangka kalau dia akan berbuat seperti ini, sampai saat ini saya tidak bisa bayangkan kejadian ini bisa terjadi,” tambahnya.
Sekretaris Yayasan (Linda) menuturkan bahwa pihaknya telah menyerahkan proses dari persoalan tersebut ke pihak yang berwajib.
“Sebagai pihak sekolah kami tidak membela siapapun, dan kami minta maaf kepada orang tua murid, atas kejadian ini, dan kami pihak sekolah memilih jalan untuk mengeluarkan oknum guru tersebut selanjutnya untuk proses hukum kita serahkan ke pihak yang berwajib,” tuturnya. (Sbn/Mus).
