11 Juli 2025, 4:18 pm

Dua Pasien Operasi di RSUD I Lagaligo Diduga Jadi Korban Pencabulan, Sudah Lapor Polisi !

Liputan : Tim

Luwu Timur, batarapos.com – Pasien operasi diduga jadi korban pencabulan di ruang operasi RSUD I Lagaligo, korban akhirnya lapor Polisi.

Korban C usia 16 tahun warga kecamatan Tomoni, kabupaten Luwu Timur membuat laporan pengaduan di Polres Luwu Timur siang tadi, Kamis 10 Juli 2025.

Korban C diduga jadi korban pencabulan oleh oknum tenaga kesehatan di ruang operasi RSUD I Lagaligo saat akan menjalani proses operasi, pada 03 Juli 2025 lalu.

” Kejadiannya waktu saya mau di bius untuk dioperasi hemoroid,” Kata C kepada batarapos.com, saat mengadu di Polres Luwu Timur didampingi keluarga.

Dia menjelaskan bahwa, dugaan cabul yang dialami saat dirinya sudah terbaring diatas bed operasi yang hanya mengenakan baju operasi tanpa pakaian lain.

” Saat itu saya sudah baring diatas ranjang operasi setelah pakaian saya dilepas hanya baju operasi saya pakai, kalau baju begitu kan hanya bagian depan tertutup, bagian belakang tidak,” jelasnya.

Saat pertama masuk di ruang operasi, C hanya berdua dengan petugas anestesi atau bagian pembiusan, sementara yang lainnya berada di ruangan lain mempersiapkan peralatan.

Korban mengaku, saat akan disuntik bius, korban yang tengah baring terlentang dimiringkan untuk disuntik dibagian belakang, yang secara otomatis bagian belakang korban tanpa penutup.

” Pertama dalam ruangan hanya saya berdua dengan dia, waktu saya mau disuntik bius, dia tempelkan alat vitalnya dibagian bokong saya, dan itu sangat saya rasakan beberapa saat,” Ungkapnya.

Tidak hanya itu, setelah korban disuntik bius dan terlihat sangat kedinginan, terduga pelaku kembali mengelus dan meraba-raba bagian leher hingga ke telinga korban saat akan memasang selang oksigen untuk bantuan pernapasan.

” Waktu saya sudah dibius, saya kedinginan sekali, dia balikkan lagi badan saya ke posisi terlentang, terus dia pindah diatas kepala saya, dia pasang selang oksigen, tapi dua tangannya raba-raba leher sampai ke telinga saya sampai berulang ulang, baru ditanya ada mikah cowok ta,” Ujar korban.

Saat dokter dan petugas lainnya sudah berada didalam ruangan akan melakukan operasi, korban diduga masih dicabuli oleh terduga pelaku, payudara korban sempat diremas saat akan mengambil tali pengikat yang disimpan dibagian perut korban.

” Pas dibagian pusat kebawah kan ada pembatas kayak tirai, yang lain dibawah saya, dia disamping kanan saya ambil tali pengikat kaki yang disimpan oleh petugas lain diatas perut saya, tapi masih sempat dia remas payudara saya,” Bebernya.

Kejadian yang dialami oleh korban sangat dirasakan, pasalnya korban saat akan dioperasi hanya dibius setengah badan, sehingga bagian pusat keatas tidak terbius, korban melihat dan merasakan apa yang dialami serta mengenali bagian wajah sekitar mata terduga pelaku yang memakai masker.

Pasca operasi, korban masih dirawat selama dua hari di RSUD I Lagaligo, saat akan pulang, korban sempat menceritakan yang dialaminya saat di ruang operasi kepada ibunya, namun karena ibu korban yang sudah lanjut usia sehingga tidak merespon dengan baik.

Karena tidak mampu memendam apa yang dialaminya, akhirnya korban menceritakan kejadian yang dialaminya ke saudaranya yang berada di kabupaten Morowali melalui pesan Whatsapp.

Tidak hanya korban C yang diduga menjadi korban pencabulan, salah seorang pasien asal Wasuponda inisial S seorang wanita juga mengaku diduga dicabuli saat akan menjalani operasi, namun dia belum melaporkan ke polisi kejadian yang dialaminya tersebut.

Kejadian yang dialami oleh S juga di ruang operasi RSUD I Lagaligo saat akan dilakukan pembiusan untuk operasi, dua hari sebelum C juga dioperasi, dalam pengakuan korban, tangannya dipaksa menggenggam alat vital terduga pelaku.

Terpisah, Direktur RSUD I Lagaligo dr. Hirfan saat dikonfirmasi batarapos.com mengakui telah mendapat informasi tersebut, dia juga sudah meminta data petugas yang berada di ruangan operasi saat kejadian.

” Tadi informasinya saya terima, tapi pasien belum pernah datang sampaikan langsung ke kami hanya melalui media sosial, dan kita sudah cek semua siapa petugas saat itu, dan kita belum menemukan ciri-ciri yang disebutkan oleh pasien,” Ucap dr. Hirfan kepada batarapos.com.

Direktur RSUD I Lagaligo sangat mendukung langkah pasien diduga korban melakukan upaya hukum dengan melaporkan ke Polres Luwu Timur, pihaknya juga siap membantu pihak kepolisian dalam mengungkap hal tersebut jika benar telah terjadi.

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan