Liputan : Tim
Luwu Timur, batarapos.com – Ketua Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Kabupaten Luwu Timur, Moh. Arif Tella mengecam keras aksi intimidasi dan pengancaman yang dilakukan oleh oknum yang diduga pemilik tambang ilegal di Desa Teromu, Kec. Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Rabu sore 01/10/2025.
Aksi kriminalisasi dan intimidasi tersebut diduga dilakukan oleh beberapa orang yang ditengarai selaku pemilik tambang pasir dan sirtu di wilayah Desa Teromu. Pemilik tambang juga diduga sempat menyandera para jurnalis yang sementara melakukan tugas jurnalistik selama kurang lebih 1 jam.
Ketua JOIN Luwu Timur, Moh. Arif Tella, secara tegas mengecam aksi yang dilakukan oleh beberapa oknum yang diduga sebagai pemilik tambang ilegal pasir dan sirtu di Desa Teromu. Dan bahkan diduga mereka sempat menyandera 3 jurnalis di wilayah tambang tersebut.
” Aksi intimidasi dan pengancaman ini sudah jelas menghalangi tugas jurnalistik yang tertuang dalam UU nomor 40 tahun 1999. Bila terbukti secara sah, para terduga pelaku terancam dapat dipidana dengan ancaman 2 tahun penjara dan denda Rp. 500.000.000,” Tegas Arif Tella.
Tindakan ini bukan hanya bentuk pelecehan terhadap kerja jurnalistik, tetapi juga ancaman nyata terhadap kebebasan pers yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, khususnya Pasal 4 ayat (3) yang menegaskan bahwa pers memiliki hak mencari, memperoleh, dan menyebarkan gagasan serta informasi kepada masyarakat, tambahnya.
Sebelumnya, diketahui bahwa 3 jurnalis dari tribratatv mendapat laporan dari masyarakat bahwa adanya dampak tentang aktivitas diduga tambang ilegal yang menyebabkan lahan terkikis serta merusak bronjong, dan bahkan mengancam tiang saluran udara tegangan tinggi (Sutet-red) ambruk oleh abrasi akibat aktivitas tersebut.
