Luwu Timur, batarapos.com – Bantuan jamban sehat melalui bantuan Pemerintah Pusat (APBN) yang disalurkan ke warga di Desa Wonorejo Timur, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, diduga tidak sesuai jumlah anggaran.
Hal itu dikeluhkan warga penerima bantuan tersebut, pasalnya dari jumlah per penerima sebesar 5 juta diprediksi tidak sesuai dengan jumlah harga material yang diterima.
“Saat rapat di kantor Desa, kami diberitahu jumlahnya itu lima juta, tapi setelah kita hitung hitung harga barang yang dikasi sepertinya tidak tidak cukup hanya sekitar empat jutaan saja” Keluh warga.
Dimana penerima hanya diberikan barang berupa tangki septik, closet + pipa, semen 80 kilogram dan pasir sekitar 1 kubik, yang jika dikalkulasi jumlah harga dari barang yang diberikan hanya sekitar kurang lebih 4 jutaan.
“Itu harga satuannya yang kami tahu, pasir satu gerobak itu paling satu kubik harganya sekitar dua ratusan ribu, tangki septik tiga juta lima ratus ribu, semen empat puluh kilo dua sak seratus sepuluh ribu, closet dengan pipa paling dua ratusan ribu” Jelas warga sembari menghitung.
Terpisah, ketua panitia penyalur bantuan (Mardiono) saat dikonfirmasi membenarkan jumlah satuan barang bantuan yang diserahkan tersebut.
Menurutnya, dana tersebut ditransfer dari pemerintah Pusat ke rekening panitia, selanjutnya diserahkan ke toko penyedia barang, untuk diserahkan ke penerima bantuan.
“Dananya itu lima juta per penerima dari pusat, ditransfer ke rekening panitia, selanjutnya kita serahkan ke toko penyedia barang untuk diberikan ke penerima berupa barang, seperti septik, pipa, closet, pasir satu ret, dan kalau aturannya hanya 70 kilogram semen tapi kami kasi dua sak” Kata Mardiono.
Setelah penerima mengeluh kekurangan, panitia kembali menambah semen sebanyak 2 sak atau 80 kilogram per penerima, yang total semen diserahkan sebanyak 160 kilogram atau 4 sak.
Diketahui penerima bantuan jamban sehat di Desa Wonorejo Timur sebanyak 40 rumah (KK), dimana 40 rumah ini merupakan warga yang sebelumnya tidak memiliki jamban. (HS).