Luwu Utara, batarapos.com – Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Pelatihan Potensi SAR di Permukaan Air (Water Rescue).
Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari, mulai 9 – 12 Agustus 2021, di Luwu Utara. Sebanyak 50 Potensi SAR ikut dalam pelatihan ini. Terdiri dari aparat TNI, Polri, institusi Pemda, serta organisasi masyarakat lainnya.
Kepala Basarnas Sulsel, Dr. Djunaedi, mengaku Pelatihan Potensi SAR di Luwu Utara paling berkesan karena dilaksanakan dengan cepat. Hal itu dilakukan dalam rangka mempercepat pemberian perlindungan di wilayah Luwu Utara.
“Tujuan kita adalah bagaimana memberikan pelatihan yang sesuai SOP, sehingga jika terjadi banjir, longsor, dan pertolongan di permukaan air, peserta bisa cepat memberikan respon dan segera meluncur ke lokasi dengan cepat,” kata Djunaedi pada Pembukaan Pelatihan Potensi SAR, Senin (9/8/2021) kemarin, di Aula La Galigo.
Djuanedi menyebutkan, instruktur yang dilibatkan dalam Pelatihan Potensi SAR adalah instruktur terbaik di Indonesia yang didatangkan langsung dari Basarnas Pusat.
“Semua instruktur yang kita libatkan adalah instruktur terbaik yang kemampuannya tidak bisa diragukan lagi. Kami hadirkan dari Jakarat, pelatih khusus Potensi SAR,” sebut Djunaedi.
Masih Djunaedi, dengan adanya Pelatihan Potensi SAR nantinya akan memberikan rasa nyaman kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Luwu Utara.
“Jadi, nanti tidak ada lagi masyarakat yang teriak-teriak minta tolong, karena pada saat ada kejadian, teman-teman yang telah dilatih ini akan langsung meluncur ke lokasi kejadian, sehingga korban bisa kita atasi. Tentu kita akan bekerja sesuai SOP yang ada,” tutur Djunaedi.
Djunaedi berharap, para peserta dapat berinovasi dan berkreasi dalam memberikan perlindungan di wilayah Kabupaten Luwu Utara agar tidak terjadi korban kecelakaan, baik kecelakaan pelayaran, penerbangan, ataupun bencana lainnya.
“Semua sudah siap untuk itu,” imbuh dia, seraya mengatakan bahwa semua peserta pelatihan Potensi SAR ini telah dimasukkan ke dalam monev potensi SAR Basarnas.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat membuka Pelatihan Potensi SAR menyebutkan bahwa penempatan Pelatihan Potensi SAR di Luwu Utara sangat tepat dilakukan Basarnas. Mengingat Luwu Utara adalah salah satu daerah di Indonesia yang rawan terhadap bencana.
“Kabupaten Luwu Utara adalah daerah yang potensi bencananya cukup tinggi,” kata Indah.
Indah menyebutkan, ada 152 dari 173 desa/kelurahan yang masuk kategori rawan bencana di Luwu Utara berdasarkan assesment BNPB pusat.
“Jadi, Pelatihan Potensi SAR kali ini kami anggap sangat tepat dilakukan di Kabulpaten Luwu Utara, karena juga ada 36 sungai yang membelah Luwu Utara, dan delapan di antaranya adalah sungai besar yang menjadi kewenangan pemerintah pusat,” ucap Indah.
Untuk itu, dirinya berterima kasih kepada Basarnas atas Pelatihan Potensi SAR di Luwu Utara.
“Apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kepala Basarnas Provinsi yang telah memberikan kepercayaan kepada Luwu Utara di tengah keterbatasan,” imbuh Indah.
“Kepada peserta, saya harap manfaatkan sebaik-baiknya pelatihan ini. Serap ilmunya. Kalau di Damkar itu ada istilah pantang pulang sebelum padam, maka kalau di sini, jangan kasi pulang sebelum dapat semua ilmunya,” tandas Indah sembari tersenyum.
Adapun tema yang diangkat dalam pelatihan ini adalah “Melalui Pelatihan Potensi SAR, Kita Tingkatkan Kapabilitas Tenaga Potensi SAR Dalam Bidang Pertolongan di Air”.
Pada acara pembukaan, Kepala Basarnas Sulsel memberikan tanda kehormatan kepada Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Sekretaris Daerah Armiadi selaku Kepala BPBD ex-Officio, serta Kepala Pelaksana BPBD Muslim Muhtar. Juga dilakukan pertukaran cinderamata antara Pemda Luwu Utara dan Basarnas Sulsel yang dilakukan Bupati dan Kepala Basarnas.
Turut pula hadir dalam pembukaan pelatihan ini para unsur Forkopimda. (Deddi)