Liputan : Tim batarapos.com/Rudini
Editor : Idha Lestari
Morowali Utara, batarapos.com – PT. Agro Nusa Abadi (ANA) akhirnya melepas lahan kelapa sawit seluas 941 yang selama ini digarap tanpa Hak Guna Usaha (HGU).
Pelepasan lahan tersebut berdasarkan surat rekomendasi Gubernur Sulawesi Tengah, Nomor : 540/412/SEKDAPROF Tanggal 28 november 2022, surat kepala Desa Bungintimbe Nomor : 025/370/LP/biasa/BTB/2023 Tanggal 23 Maret 2023, surat Kepala Desa Bunta Nomor : 048/561/BNT/V/2023 Tanggal 8 Mei 2023 dan surat Bupati Morowali Utara Nomor : 593.7/125/PEN/VIII/2023 Tanggal 9 Agustus 2023.
Selama proses pelepasan dan pengembalian lahan, PT. ANA diimbau melakukan validasi dan verifikasi atas surat keputusan yang telah disahkan di Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa lahan tersebut tidak memiliki HGU.
Menurut Kepala Biro Hukum dan Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah, Ridha Saleh bahwa lahan seluas 941 yang dikembalikan itu berada di dua Desa yakni di Desa Bungintimbe seluas 659 hektar dan di Desa Bunta kecamatan Petasia Timur seluas 282 hektar.
” Lahan tersebut telah dilakukan verifikasi dan validasi berdasarkan rekomendasi Gubernur sebelumnya, dan masing-masing tim verifikasi dan validasi dari kepala desa telah mengirimkan hasilnya kepada Gubernur Sulteng melalui surat pengantar dari Bupati Morowali Utara, dalam mediasi disepakati untuk mengembalikan lahan di dua desa tersebut, masing-masing di Bungintimbe dan di Desa Bunta,” kata Ridha Saleh.
Untuk mempercepat penyerahan lokasi tersebut, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Sulteng, Pemerintah Kabupaten Morowali Utara, Pemerintah Desa dan ATR/BPN Sulteng, bersama dengan aparat penegakan hukum, segera membentuk tim reverifikasi dan revalidasi, untuk memeriksa kembali dokumen penguasaan lahan.
Dalam kesepakatan itu juga ditekankan bagi masyarakat yang tidak memiliki hak diimbau untuk tidak mengambil hasil bumi (buah sawit) di lokasi tersebut demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
