Morowali Utara, batarapos.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Morowali Utara (Morut) bergerak cepat menangani jalan rusak akibat hujan deras di ujung Desa Korololama, Kecamatan Petasia, Minggu siang (2/4/2023).
Badan jalan sepanjang 30 meter rusak bahkan permukaannya turun sehingga dikhawatirkan jika hujan terus-menerus permukaan jalan itu dikhawatirkan akan terbawah arus dan membuat jalan itu putus total.
Hujan deras itu terjadi Sabtu malam (1/4/2023). Jalan ini sangat strategis. Jalan poros ke arah Kecamatan Petasia Barat, khususnya di ujung Desa Korololama mengalami kerusakan yang cukup parah.
Bahkan, air sisa-sisa banjir tidak lagi melewati saluran di sisi jalan yang sudah tertutup tapi sudah merembes di bawah jalan menyebabkan permukaan badan jalan retak dan turun.
Untuk mencegah keadaan lebih parah, Dinas PUPR Morut dipimpin Kadis Destuber Mato’ori, ST, M.Sc, langsung ke lokasi dan mendatangkan alat berat untuk menggali saluran yang tertimbun material, sekaligus menimbun badan jalan yang retak.
“Kita ambil langkah darurat dulu agar jalan ini tidak tambah parah dan tetap bisa dilalui kendaraan. Ini yang paling penting,” jelas Destuber, saat ditemui di lokasi, Minggu sore.
Selain Kadis, tampak pula di lokasi Sekretaris Dinas PUPR Morut Alamsyah, ST, MTRS, Kabid Bina Marga Rapda Tobigo, ST, sejumlah tenaga lapangan Dinas PUPR serta Kepala Desa Korololama Kristian A. Labunga.
Saat alat berat tiba di lokasi, Kadis PU itu terlebih dahulu menjelaskan kepada operator tentang pekerjaan yang akan dilakukan yakni menggali saluran yang tertutup dan menimbun badan jalan yang berlubang.
Destuber mengakui langkah darurat yang ditempuh itu sepengetahuan dan atas arahan Bupati Morut Delis Julkarson Hehi.
“Tadi saya ditelepon pak bupati. Beliau minta agar kondisi jalan ini segera ditangani,” ujarnya.
Destuber tidak berani berspekulasi tentang penyebab mengapa badan jalan itu turun dan terkelupas. Begitu juga apakah kualitas pekerjaan kontraktor yang sebelumnya mengerjakan poros jalan Korololama – Tiu yang jadi penyebabnya.
“Harus diteliti dulu sebelum ada kesimpulan. Yang terpenting kita atasi dulu agar jalan ini tetap bisa dilewati,” tambahnya.
Sebelumnya beberapa staf PU dan warga sekitar sempat khawatir apakah sore itu bisa mendatangkan alat berat. Masalahnya hari ini bertepatan dengan hari Minggu yang merupakan hari istirahat.
“Pasti datang. Sudah dalam perjalanan excavator dan truk yang membawa pasir,” jelas Destuber.
Dari pemantauan di lokasi, diduga kuat salah satu penyebab sehingga terjadi longsoran dan turunnya permukaan badan jalan akibat penggalian lahan milik warga yang terlalu mepet ke badan jalan. Apalagi kondisi tanah di lokasi itu sangat labil sehingga gampang terbawah banjir.
Sebelumnya, pada pagi hari Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali Utara, Delfia Parenta juga meninjau jalan yang rusak dilanda banjir besar itu.
Seperti diketahui jalan poros Korololama – Tiu baru saja selesai dikerjakan. Proyek tahun anggaran 2022 itu menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 6,5 milyar.
Jalan yang longsor itu juga merupakan bagian jalan yang baru selesai dikerjakan oleh kontraktor pelaksana CV. Donggala Sentra Sulawesi.
Tim batarapos.com/Rudini