Liputan : Mail
Luwu Timur, batarapos.com – Pemerintah Kecamatan Tomoni Timur bergerak cepat menindaklanjuti Surat Edaran Bupati Luwu Timur Nomor: 0153 Tahun 2025 tertanggal 4 Juni 2025, terkait percepatan tanam padi sebagai bagian dari program nasional Indonesia Swasembada Pangan.
Gerakan cepat itu dilakukan Camat Tomoni Timur, Yulius, dengan menggelar rapat percepatan tanam bersama jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur di Kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tomoni Timur, desa Cendana Hitam, Jumat (11/07/2025).
Pertemuan dihadiri Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Rahmatulah Azis, Koordinator BPP, fungsional penyuluh pertanian, serta para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari delapan desa se-kecamatan Tomoni Timur.
Camat tomoni timur mengatakan, pertemuan ini penting untuk menyatukan langkah seluruh pihak yang terlibat di lapangan.
“ Meskipun mendadak, ini perlu. Justru dengan situasi seperti ini, kita bisa langsung fokus pada persoalan inti,” Ujarnya.
Ia menegaskan bahwa waktu tanam makin sempit. “ Ada target yang sudah ditetapkan. Kita tidak bisa lagi menunda. Harus segera gerak ke lapangan agar capaian luas tanam bisa terkejar,” Tegasnya.
Mantan Sekdis Kominfo ini juga menambahkan bahwa percepatan ini bukan hanya soal mengejar angka statistik.
“ Ini kerja kolektif. Harus jalan bareng. Semua unsur harus terlibat, dari petani, penyuluh, kepala desa, Babinsa, sampai Bhabinkamtibmas,” Tambahya.
terakhir ia meminta kepada seluruh PPL untuk membuat time line kegiatan percepatan sehingga bisa dipantau tiap hari progress yang ada sampai pada deadline Waktu yang ditetapkan.
Diskusi berlangsung terbuka dan membahas berbagai kendala yang dihadapi di lapangan, mulai dari kesiapan lahan, distribusi air irigasi, ketersediaan benih dan pupuk, hingga kebutuhan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta alat tanam .
“ Kalau satu mulai tanam, desa lain juga harus ikut. Tidak bisa sendiri-sendiri. Harus serentak,” Kata salah satu penyuluh yang hadir.
Diketahui, luas sawah di Kecamatan Tomoni Timur mencapai 2.928 hektare, sementara untuk bulan Juli 2025, target Luas Tambah Tanam (LTT) ditetapkan 1.369 hektare, namun hingga 11 Juli, baru terealisasi 37 hektare atau 2,70 persen.
Padahal, target LTT se-Sulsel untuk Juli mencapai 17.781 hektare, dan realisasi di Luwu Timur sendiri baru 1.542 hektare atau 8,67 persen.
Adapun pembagian target LTT per desa di Tomoni Timur antara yang telah disepakati Bersama semua PPL ; Margomulyo 400 ha, Kertoraharjo 400 ha, Purwosari 180 ha, Manunggal 119 ha, Pattengko 100 ha, Cendana Hitam 100 ha, Cendana Hitam Timur 70 ha, dan Alam Buana 100 ha.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Rahmatulah Azis, mengatakan bahwa percepatan tanam ini menjadi perhatian serius semua pihak, ia berharap agar target yang telah disepakati bersama dapat dicapai tepat waktu.
“ Kita sudah duduk bersama dan menyepakati target yang realistis untuk tiap desa. Sekarang tinggal bagaimana semua tim di lapangan bergerak serentak. Jangan saling tunggu. Ini tanggung jawab bersama,” Tegas Rahmatulah.
Menanggapi hal tersebut,Para PPL juga menyatakan kesiapannya. Dalam waktu dekat, masing-masing penyuluh akan turun ke wilayah binaannya, melakukan pengolahan lahan, dan memastikan tanam dilakukan serempak.
“ Yang penting sekarang itu kompak. Seperti kalau ada promo minyak goreng, semua langsung gerak cepat. Begitu juga kita. Jangan ada yang jalan sendiri-sendiri,” Canda seorang penyuluh disambut tawa peserta rapat.
Gerakan percepatan tanam ini diharapkan bisa mendorong produktivitas padi dan menjaga stabilitas pangan, khususnya di Tomoni Timur dan Luwu Timur.