20 Juni 2025, 7:11 pm

Hidup Seorang Diri, Warga Miskin di Bone Pinjam Uang Bangun Gubuk

Bone, Batarapos.com – Seperti inilah kehidupan Manni (57), warga Dusun Cekko, Desa Pattiro Riolo, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Yang hidup seorang diri dengan keterbatasan fisik setelah menderita sakit selama kurang lebih 10 tahun.

Segala upaya pun telah ditempuh demi kesembuhan dari sakit yang dideritanya, bahkan sempat berobat di batam dan sumatera atas bantuan kerabatnya sendiri. Namun usahanya itu belum membuahkan hasil dan memutuskan untuk pulang dikampung halaman.

Diatas lahan kosong milik ponakanya (Anju), itulah. Pihak keluarga dibantu warga untuk mendirikan sebuah gubuk kecil dengan ukuran sekitar 4X5 untuk ditempati beristirahat dari terik matahari serta dinginya angin malam, sembari berdoa agar pemerintah bisa terketuk hatinya.

Tidak ada barang istimewah begitu juga perabot rumah tangga digubuk ini, melaingkan hanya terlihat 1 buah kursi kayu, kasur, kelambu, serta perabot rumah tangga lainya seperti tungku api untuk memasak, baskom dan kursi roda yang setia menemaninya.

Bahkan bagian dinding gubuk miliknya ini belum tertutup secara maksimal, lantaran terkendala biaya dan untuk menghindari angin malam masuk. Ia pun hanya menggunakan terpal bekas dari pemberian warga setempat.

“Kemarin saya pinjam uangnya keluarga (Andi Weli), dua juta rupiah pak, untuk beli seng. Karena kita kasian sudah mau ditempati tidak ada atapnya, itu papanya juga saya pinjam juga sama keluarga. kalau itu terpal (Pengganti dinding), pemberian warga”, tutur pasutri Andi Passuloi Nummara yang tak lain merupakan keluarganya sendiri.

Sementara itu, dalam keteranganya Manni kepada Batarapo.com saat disambangi digubuk miliknya, kamis, 29/10/2020 mengaku sangat bersyukur gubuknya bisa ditempati setelah mendapat perhatian dari warga dan keluarganya.

“Sebelumnya saya tinggal sama Cucu (atas nama), Cahe selama 7 tahun, (kemudian), pindah lagi sama keponakan (Pasutri), Andi Passuloi Nummara selama satu tahun. Tapi karena rumahnya sudah ditempati makanya dibuatkan gubuk, Masih adaji sodara (atas nama), Hadeng tinggal disini juga, tapi sudah tua mi kasian baru sudah berkeluarga, tidak enak tinggal bersama”,jelas Manni.

Selama menderita sakit hampir sepuluh tahun lamanya, Manni hanya mengandalkan bantuan kursi roda dalam aktifitasnya. Begitu juga untuk menyambung hidup, ia pun mengaku hanya mendapat belas kasihan para tetangga dan keluarga tanpa bantuan perhatian dari pemerintah

Namun semenjak wabah pandemik Virus Corona (Covid19), masuk di Kabupaten Bone, bersamaan itu pula. Bantuan Langsung Tunai melalui Dana Desa menghampiri keluarga ini

“Baru pertama kali menerima bantuan, (BLTDesa), Uang enam ratus ribu rupiah per bulan, tapi sekarang turun mi tiga ratus ribu rupiah per bulan. tiga kali enam ratus ribu. (Sebelumnya), tidak pernah (Mendapat bantuan), setelah saya dari sumatera pada tahun 2015. Ada juga kemarin bawakan sembako dari Bone enam orang” ujar Manni. (Yusri).

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan