Luwu Utara, batarapos.com – Perhelatan Pesta Lima Tahunan sudah mulai berjalan, tahapan demi tahapan telah dilaksanakan.Tentunya para peserta pemilu mulai menyiapkan berbagai cara dan strategi.
Uniknya dari setiap perhelatan Pesta Lima Tahunan itu adalah isu politik uang yang tidak pernah punah dibahas diberbagai kalangan, meskipun telah disadari bahwa Politik Uang itu sangat berbahaya bagi demokrasi di Indonesia.
Koordinator Jaringan Pemantau Lembaga Study Visi Nusantara (LS-VINUS) Indonesia Kabupaten Luwu Utara Haerul Tungga mengungkapkan bahwa praktik Politik Uang ibarat racun dalam demokrasi yang harus dibasmi.
“Saya menekankan kepada kita semua untuk menghindari Politik Uang, sebab Politik Uang sangat berbahaya dalam membangun proses demokrasi yang bersih karena perannya sangat merusak,” kata Haerul Tungga, Jumat (30/9/2022).
“Politik Uang Merendahkan Rakyat, Para calon atau partai tertentu yang menggunakan politik uang untuk menentukan siapa yang harus dipilih dalam pemilu secara nyata merendahkan martabat rakyat,” ucapnya.
Haerul Tungga yang juga Aktivis Pemuda Muhammadiyah Luwu Utara itu menambahkan bahwa Politik Uang Membunuh Transformasi Masyarakat, Transformasi atau perubahan sebuah masyarakat ke arah yang lebih baik akan terhambat, bahkan mati jika proses demokrasi didominasi dengan politik uang.
“Perubahan yang diimpikan jelas tidak akan tercapai karena sang calon ketika menang, akan menghabiskan seluruh energinya untuk mengembalikan semua kerugian yang telah dikeluarkan selama kampanye, utamanya kerugian yang terjadi akibat jual-beli suara dalam kerangka politik uang,” pungkasnya.
Tim batarapos.com/Deddi
