Luwu Utara, batarapos.com – Antrian terjadi itu diakibatkan keterlambatan oleh suplai dari Depok SPBU Karang-karangan, tapi secara umum jatah jenis bahan bakar (BBM) atau solar di Luwu Utara tetap terpenuhi kuota, rata-rata 8000 kilo liter/ SPBU.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas P2UKM kabupaten Luwu Utara, Muh. Kasrum, diruang kerjanya, Rabu (6/4/2022) kemarin.
“Yang jelas secara umum kalau ada antri itu terkait dengan BBM dan solar itu hanya keterlambatan suplai dari SPBU Karang-karangan, kemudian SPBU tidak boleh melayani jeriken yang tidak wajar,” jelas Muh.Kasrum.
Ia menegaskan, tidak boleh itu kalau sampai 10 jeriken ke SPBU lakukan pengisian BBM dan Solar, kemudian ada mobil-mobil yang dimodifikasi tangki itu yang diwanti-wanti termasuk motor thunder yang dimodifikasi.
“Ketika ada didapatkan SPBU yang melakukan soal itu, maka SPBU akan diberi sanksi, tapi saya ini hanya sebatas pengawasan, tidak berhak memberi sanksi,” tegas Kasrum.
“Seperti solar itu rata-rata 8000/kl itu untuk persiapan 1×24 jam karena besok datang lagi, cuman biasa 3 jam habis karena banyaknya jeriken dan mobil masuk,” kuncinya.
Tim batarapos.com/Dedi
