22 November 2024, 5:27 am

Kesan Proyek Siluman Dilokasi Bendungan Ponre-Ponre, Pekerja Juga Dikabarkan Lari


Bone, batarapos.com – Seperti kebanyakan terjadi ketika telah berada dipenghujung Tahun 2022 ini. Sejumlah pelaksanaan pembangunan proyek terpaksa digenjot oleh para pelaksana kontraktor yang menjadi pihak rekanan pemerintah untuk segera menyelesaikan pekerjaannya karena dikejar waktu akhir masa kontrak.

Namun sayang, pada titik kerawanan ini seperti kurang mendapat perhatian instansi terkait dalam memberikan pengawasan extra ketat padahal wajib dipertanggung jawabkan. Beberapa bukti terlihat secara sangat transparan seperti tidak terlihatnya Plan Proyek dilokasi proyek maupun Direksi Keet.

Sesuai yang diamanahkan pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / jasa Pemerintah.

Sehingga tentang proyek ini informasinya tidak banyak terutama instansi terkait sebagai penanggung jawab juga belum diketahui, yang jelas pengawasannya sangat patut dipertanyakan.

Mereka para pekerja yang merupakan mandor serta buruh bangunan bahkan tidak mengetahui nama perusahan yang memberinya gaji atau upah dalam bekerja.

Pemborong pertamanya lari jadi kita yang lanjutkan”, terang salah satu pekerja yang identitasnya tidak diketahui. Saat ditemui batarapos.com diarea lokasi proyek negara tersebut tanpa petugas pengawas dari dinas terkait maupun konsultan pengawas. Senin, (26/12/2022).

Lokasi pemandangan proyek ini sendiri berada Desa Ponre-Ponre, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.

Dimana berada disekitar area Bendungan Ponre-Ponre. Terlihat pekerjaan proyek diantaranya seperti pekerjaan Rigit Beton Jalan (Rabat Beton) serta pekerjaan Retaining Wall (Dinding Penahan Tanah).

Pada proses pengerjaannya sangat disayangkan asal jadi. Bisa dibayangkan jika material pasir yang digunakan bercampur dengan tanah, begitu juga cara membuat adonan campuran bahkan hanya dilakukan secara manual.

Kita pakai ji ma cor ini karena belum masuk pasir, Ada ji mesin molen tapi rusak semua“, ucap pekerja tersebut.

Para pekerja tersebut melakukan pekerjaannya dengan hanya berfokus pada titik pekerjaan Retaining Wall (Dinding Penahan Tanah). Dimana juga terlihat pembuatan dinding dengan bahan bangunan baru namun disisi lainnya bahkan hanyalah sebahagian dengan tidak melakukan pembongkaran sama sekali.

Hanya diplaster saja dengan campuran semen bersama tanah yang dibuat tadi. Sehingga penampakan dari sisi luar tekesan terlihat adalah merupakan bangunan baru.

Pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja dari pengakuannya barulah kurang lebih sebulan menggantikan pekerja sebelumnya yang lebih dahulu meninggalkan lokasi proyek.

Selain itu masih pada waktu yang sama pekerjaan Rigit Beton Jalan (Rabat Beton) tidak terlihat adanya aktivitas pelaksanaan pekerjaan padahal juga belum rampung.

Masih dalam pantauan, selain itu hasil pekerjaan Rigit Beton Jalan (Rabat Beton) ditemukan hasilnya bahkan sangat buruk rupa. Kuat dugaan dibawah kualitas maupun kuantitas dari yang seharusnya dimana yang terlihat tidak menggunakan tulangan atau rangka dasar alias langsung dilakukan pengecoran berdasarkan jejak pada lokasi titik terakhir yang dikerjakan.

Melihat dari bobot volume pekerjaan yang dikerjakan, uang negara yang dipergunakan diperkirakan tidaklah sedikit.

Tim batarapos.com/Zul/Yusri

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan