Liputan : Yusri
Bone, batarapos.com – Ketua Kelompok Tani Kalukue, desa Liliriawang, kecamatan Bengo, kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mengakui penjualan pupuk subsidi ke petani diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Kepada batarapos.com, Komar membenarkan penjualan pupuk subsidi Rp. 150 per sak kepada anggotanya, namun ia berdalih jika harga tersebut terpaksa dilakukan, lantaran banyaknya pengeluaran yang juga harus dikeluarkan saat penebusan di pengecer.
” Dari pengecer kita kena biaya pengantaran sepuluh ribu rupiah per sak, belum lagi pupuk non subsidi lima belas ribu rupiah per kilo gram, dengan hitungan satu sak pupuk subsidi, satu kilo juga non subsidi dan harus diambil tidak boleh tidak,” Kata Komar, Rabu 03 Juli 2025.
Ketua RT 02 Dusun Tanah Tengah ini mengaku dalam satu kali musim tanam, ia harus membayar hampir Rp. 3 juta rupiah khusus untuk pembelian pupuk jenis non subsidi di kios pengecer, demi mendapatkan pupuk subsidi untuk anggotanya yang terdaftar dalam sistem RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)
” Harus diambil itu pak pupuk non subsidi tidak boleh tidak, itulah yang menjadi masalah,” Keluhnya.
Komar juga merincikan, harga pupuk subsidi yang ditebus dari pengecer selama ini, dengan rincian harga, pupuk subsidi jenis urea Rp. 112.500 per sak dan sementara pupuk subsidi jenis Ponska Rp. 115.000 per sak, namun kata Komar, rincian tersebut tidak termasuk biaya transportasi dari gudang agen ke rumah ketua kelompok tani.
” Kalau biaya transportasi hitunganya sepuluh ribu rupiah per sak ditambah pupuk non subsidi lima belas ribu rupiah per kilo dengan hitungan satu sak pupuk subsidi satu kilo juga non subsidi, ” Tambahnya.
Komar mengaku penjualan pupuk subsidi diatas HET yang selama ini diberikan kepada petani, hanya mendapat keuntungan Rp. 5.000 per sak saja, dan uang tersebut digunakan untuk kepentingan kelompok.
” Saya pakai modal pinjaman di bank untuk menebus di kios pengecer dan kendalanya juga kadang bantuan pupuk petani tidak diambil semua, jadi saya yang harus bayar dulu,” Ungkapnya.
Selain bantuan pupuk subsidi yang dijual diatas HET Komar juga mengakui penjualan benih padi seperti yang dilaporkan anggota kelompoknya kepada wartawan.
” Iya benar, dananya itu saya pakai untuk perbaikan saluran irigasi, ” Tegas Komar.