Liputan : Tim batarapos.com
Luwu Timur, batarapos.com – Gadis remaja yang jadi korban dugaan pemerkosaan oleh oknum calon anggota legislatif dari Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, dipastikan mengalami difabel atau keterbelakangan mental.
Dari hasil visum et revertum piskologi pada dua fasilitas kesehatan di Makassar secara mandiri, disebutkan AF dalam retardasi mental dengan tingkat keterbatasan yang signifikan.
Tingginya keterbatasan mental AF berdampak pada keterbatasan pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah, Selain itu, korban juga diketahui tidak dapat membuat perencaan.
Dari aspek sosial, AF juga menunjukkan keterbatasan dalam interaksi sosial meskipun dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, tetapi terdapat ciri-ciri dalam memahami lingkungan sosial dan membalas respon secara cepat.
AF juga mengalami keterbatasan dalam merespon kebutuhan sosial, khususnya saat berkomunikasi dengan orang lain dan latarbelakang yang berbeda.
Adapun dari aspek emosi, terdapat indikasi bahwa reaksi emosional yang ditampilkan setara dengan perkembangan emosional dibawah usianya.
AF kesulitan mengidentifikasi emosi yang dirasakan di mana AF mudah mengidentifikasi perasaan senang, namun kesulitan perasaan kecewa, sedih dan malu.
Berdasarkan analisis piskologi yang dilakukan, terlihat adanya ketidakpercayaan diri dan kesulitan menempatkan diri secara efektif.
Terkait pelecehan seksual yang dialami berulang kali, tidak terdapat indikasi trauma berat, Hal itu didasari kondisi keterbelakangan mental sehingga korban, kesulitan menghayati pengalaman hidupnya secara mendalam, Sehingga perilaku yang ditampilkan terlihat wajar, AF dapat beraktifitas sehari-hari secara rutin.
Pada pemeriksaan psikologi di faskes lainnya, AF juga disimpulkan mengalami keterbelakangan mental atau retardasi mental.
Menanggapi hasil tersebut, Sekretaris Pospera Luwu Timur, Awaluddin Wahab mendesak Satreskrim Polres Luwu Timur, menangkap dan menetapkan tersangka para pelaku yang terlibat.
” Kami percaya Kapolres Luwu Timur adalah penegak hukum yang jujur adil dan bijaksana, kami juga percaya bahwa Polres Luwu Timur adalah Polri yang presisi, sehingga kami mendesak kasus segera dituntaskan, tangkap para pelaku,” kata Awaluddin Wahab, Rabu (6/12/2023).