22 November 2024, 11:08 am

Monumen Pembaptisan Pertama GKST di Tanah Mori Diresmikan, Bupati: Pemuda Gereja Perlu Belajar Sejarah


Kolonodale, batarapos.com – Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Morut Febriyanthi H. DJ. Hehi, meresmikan Monumen Pembaptisan Pertama warga Kristiani yang dibangun oleh Pemuda Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Klasis Beteleme di Desa Tinompo, Kecamatan Lembo, Senin (14/2/22) pagi.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati dan Ketua Klasis Beteleme Pdt. Ny. Dunggurio dilanjutkan pembukaan selubung monumen.

Sebelum peresmian dilakukan, digelar ibadah peresmian yang berlangsung di Gedung Gereja GKST Imanuel Tinompo yang dihadiri para pejabat dan jemaat yang umumnya pemuda.

Usai ibadah, Ny. Febriyanthi DJ. Hehi menyerahkan sumbangan keluarga Hehi-Hongkiriwang kepada para pendeta GKST se-Klasis Beteleme berupa pakaian seragam.

Mohon maaf kalau warna dan motifnya tidak sesuai keinginan bapak-ibu pendeta,” ujar Ny. Feby saat menyerahkan bingkisan itu kepada Pdt. Ny. Dunggurio.

Wah, ini hadiah valentine,” ujar Pendeta Dunggurio yang sebelumnya saat membawakan sambutan menyampaikan ucapan Selamat Hari Kasih Sayang (Valentine Day), 14 Februari 2022.

Menurut Ketua Klasis Beteleme Pdt. Dunggurio, monumen ini menghabiskan biaya sekitar Rp40-an juta yang dikumpulkan oleh para pemuda gereja GKST se-Klasis Beteleme serta sumbangan Bupati Morut.

Pembangunan monumen ini dimaksudkan untuk mengenalkan sejarah gereja kepada generasi muda bahwa di Desa Tinompo pada 26 Desember 1916 (saat Tinompo masih bernama Moleono), untuk pertama kali digelar sakramen pembaptisan kudus di Tanah Mori, terhadap empat warga jemaat oleh Pendeta DSJ. Built, warga Negara Belanda yang sedang menjajah Indonesia saat itu.

Hari itu juga menjadi hari perayaan Natal pertama kali warga gereja di Tanah Mori,” kata Ketua Pemuda Klasis Beteleme.

Bupati Delis J Hehi menyambut gembira pembangunan monumen yang terletak di lapangan sepak bola Tinompo yang dilintasi jalur jalan trans Sulawesi itu, karena bangunan ini akan mendorong generasi muda gereja mempelajari sejarah.

Penting sekali generasi muda mengetahui sejarah, khususnya sejarah gereja agar bisa menghargai bahwa kita ada saat ini sebagai orang Kristen karena perjuangan dan pelayanan para pendahulu kita,” ujarnya.

Kepada jajaran pemuda gereja, khususnya di lingkungan GKST Klasis Beteleme, bupati mendorong agar terus melakukan kegiatan-kegiatan inovatif dan motivatif untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang berubah sangat cepat, agar nantinya generasi muda gereja di Tanah Mori tidak menjadi penonton di daerah sendiri.

Bupati juga mengungkapkan rencananya untuk membangun sebuah Christian Center yang akan menjadi pusat pembinaan kerohanian, pendidikan dan latihan serta berbagai aktivitas yang bertujuan meningkatkan kualitas spiritual, intelektual bahkan fisik (ekonomi dan kesejahteraan) warga Kristiani.

Mudah-mudahan mulai 2023, pembangunan Christian Center bisa dimulai. Saya sudah ancer-ancer lokasinya apakah di Tinompo, Korowalelo atau Korompeeli,” ujar Bupati Delis yang disambut tepuk tangan hadirin.

Usai acara tersebut, Bupati dan Ketua Klasis Beteleme meninjau lahan milik GKST di Desa Korowalelo yang digadang-gadang akan menjadi lokasi pembangunan Christian Center tersebut.

Tim batarapos.com/Rudini

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan