Luwu Timur, batarapos.com – Diberitakan sebelumnya terkait kunjungan Pemerintah Desa Manurung dan pemuda WTC di beberapa tanjung area Bulu’ Poloe sebagai bentuk pengawasan terumbu karang.
Salah satu tanjung yang dikunjungi menurut Pemdes Manurung adalah tanjung Husler, nama tanjung Husler ini sontak mendapat penolakan dan protes dari pemuda Desa Lampia.
Salah satu tokoh pemuda Desa Lampia Kepada batarapos.com mengatakan bahwa pemuda menolak keras nama tanjung tersebut.
“Setiap tanjung yang berada di wilayah Lampia itu mempunyai nilai history tersendiri jadi jangan asal beri nama saja, hal ini memicu keresahan masyarakat Lampia dengan munculnya daerah baru yang ada di Lampia yakni Tanjung Husler, maka dengan munculnya daerah itu kami menolak keras pemberian nama tersebut mengingat area itu adalah peninggalan dan tempat bermukim para leluhur kami di zaman dulu” Kata Zakkir salah satu tokoh pemuda Lampia.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Manurung Irwan Jafar menjelaskan bahwa nama tanjung itu merupakan nama yang sudah lama, nama itu muncul setelah diadakan rapat beberapa tahun lalu.
“Bukan baru itu nama tanjung Husler, sudah lama, tanjung itu diberi nama tanjung Husler setelah diadakan rapat pertemuan beberapa tahun lalu, dan bukan pak Husler yang minta agar namanya dipasang di tanjung itu, tapi kami dan tim” Jelasnya.
Kegiatan kunjungan dalam bentuk pengawasan terumbu karang oleh Pemdes Manurung ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan. (Wfd).