22 November 2024, 1:43 pm

Pengadaan Buku CV. Lontara Pusaka di Luwu Timur Disoal, Unit Tipikor Polda Sul-Sel Akan Lakukan Penyelidikan


Luwu Timur, batarapos.com – Pengadaan buku kearifan lokal disemua SD dan SMP di Kabupaten Luwu Timur dikeluhkan pihak sekolah, pasalnya buku yang dijual oleh CV. Lontara Pusaka kualitasnya buruk.

Pengadaan buku yang menelan anggaran Dana BOS sekitar kurang lebih 8 Milyar itu diduga mark up, diduga tidak sesuai dengan harga dan kualitas buku, total anggaran itu berdasarakan estimasi jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Luwu Timur.

Buku yang dijual ke sekolah dipatok harga kisaran 18 ribu hingga 19 ribu per eksamplarnya, sementara tulisan dan gambar luntur melekat ditangan saat diraba.

“ Sudah lama saya diperpustakaan, baru kali ini saya dapat buku semua warna tulisan gambarnya luntur, jadi saat saya stempel hitam semua ini tangan akibat warnanya yang luntur saat diraba, kertasnya juga mirip kertas koran, agak buram,” Kata Pengelola perpustakaan sekolah.

SMP Neg 1 Mangkutana salah satunya, sekolah ini menerima pengadaan buku dari CV. Lontara Pusaka sebanyak 8.187 eksamplar dengan total harga 155 juta, harga buku itu diambil dari Dana BOS tahun 2021 dan akan ditambah di tahun 2022, kualitas buku di sekolah ini juga sempat mendapat teguran pihak Dinas Perpustakaan Kabupaten Luwu Timur,

Terpisah Wahyu Maizal berdalih bahwa CV. Lontara Pusaka hanya sebagai penerbit yang menggandakan buku kearifan lokal tersebut, semua buku menurutnya disusun oleh guru terbaik di Luwu Timur yang di SK kan oleh Dinas Pendidikan Luwu Timur.

“ Buku ini adalah buku kearifan lokal yang disusun oleh guru-guru terbaik di Lutim dan di SK Kan oleh Dinas Pendidikan, kami dari Lontara Pusaka hanya sebagai penerbit yang juga menggandakan,”Ujar Wahyu Maizal selaku pihak CV Lontara Pusaka.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya bersedia mengganti semua buku yang dinyatakan rusak, saat ditanya soal harga buku, Wahyu Maizal hanya mengatakan semua ada di nota pesanan, sementara untuk spesifikasi buku itu atas kesepakatan bersama menurut Wahyu Maizal.

“Kalau ada buku di sekolah dalam kondisi rusak kami sudah sampaikan bahwa kami akan ganti, kalau harga buku itu sudah ada di nota pesanan semua, terkait berapa banyak buku itu sesuai dengan nota pesanan juga, untuk menentukan spesifikasinya itu sudah kesepakatan bersama, dan buku itu semua ber ISBN,” Kata Wahyu Maizal.

Ditanya soal kualitas buku yang buruk, warna tulisan dan gambar luntur saat diraba, Wahyu Maizal hanya menjelaskan bahwa buku-buku itu di cetak di Jakarta menggunakan mesin percetakan.

“Dicetak di Jakarta, semua serba mesin, dan sepertinya tidak semua yang luntur begitu karena ada di rumah juga saya simpan tidak luntur kalau diraba, lagian belum dibayar semua juga,” jelasnya.

Infromasi yang dihimpun batarapos.com, pengadaan buku di sekolah tersebut akan dilidik oleh Unit Tipikor Polres Luwu Timur.

Hal itu diungkapkan Ipda. Muh. Mubhin, SH Kanit Tipikor Polres Luwu Timur, menurutnya, saat ini pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait pengadaan buku tersebut.

“Terkait informasi ini kita rencana pulbaket untuk proses penyelidikan,” Ungkap Kanit Tipikor Polres Luwu Timur.

Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sulawesi Selatan Juga kabarnya akan melakukan penyelidikan terkait pengadaan buku yang menelan anggaran kurang lebih 8 Milyar itu.

Tim batarapos.com

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan