
Liputan : Tim
Luwu Timur, batarapos.com – Hatika alias ibu Nofit mengamuk di tempat Praktek Dokter di kecamatan Tomoni, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat 04 April 2025, pukul. 23.00 WITA.
Kepada batarapos.com, Hatika mengaku kesal lantaran sejak sore pukul. 14.00 WITA dirinya sudah mengambil nomor antrean untuk suaminya berobat, namun hingga pukul. 23.00 WITA belum juga dilayani, sementara penyakit suaminya mulai kambuh dan menggigil.
Menurutnya, saat dipertanyakan di staff dokter dia dijanji sampai Pukul. 23.00 WITA, meski telah bermohon kebijakan agar diberi ruang pelayanan untuk suaminya yang sudah semakin parah, namun tetap ditolak untuk tetap menunggu.
” Dari jam dua siang kami antre, saya minta kebijakan kasihan karena suami ku sudah menggigil tidak tahan lagi, tapi staff nya bilang disuruh menunggu sampai jam sebelas malam, jadi saya bilang iya biar mi sudah terlanjur saya tunggu saja,” Kata Hatika.
Tiba saat setelah suaminya tensi, dia duduk dan menunggu giliran pasalnya pasien lain yang sama ditensi juga sudah masuk didalam ruang dokter, namun saat dirinya akan masuk setelah pasien lain keluar, staff dokter melarang, dengan alasan masih ada 22 nomor antrean dibawah nomor antrean Hatika.
Jawaban staff tersebut membuat Hatikan emosi dan mempertanyakan pasien lain yang sejak awal sudah diperiksa namun namanya baru dipanggil, dia kembali meminta kebijakan agar diberi ruang lebih dulu mengingat kondisi suaminya, namun dia arahkan untuk meminta izin kepada semua pasien yang ada.
” Suami ku sudah dipanggil sudah ditensi, disuruh menunggu dikursi, pas keluar pasien lain, kami mau masuk tapi dilarang, katanya masih ada Dau puluh dua pasien belum masuk, saya tanya, kenapa tadi yang dari Malili itu dari tadi masuk diperiksa kenapa baru sekarang namanya dipanggil, berarti ada yang masuk tidak sesuai juga nomor antrean, malah saya disuruh bawa ke rumah sakit, harusnya dokter ada kebijakan kasihan,” Ucap Hatika.
Saat Hatika histeris, dokter keluar dari ruangan menyuruh Hatikan dan suaminya untuk pergi, hak tersebut membuat Hatika semakin emosi dan berteriak diluar ruangan.
” Dokter tidak ada hati nuraninya, pasien sudah parah tapi tidak ada niat baiknya mau kasi ruang duluan, tidak mungkin kita mau menunggu sampai subuh dengan kondisi suami ku begini sementara nomor antrian delapan puluh, di rumah sakit juga tadi ada yang dibawa kesana tapi pulang karena full disana,” ungkapnya.
Diluar ruangan, Hatika mengamuk sembari histeris lantaran sejak sore hingga larut malam belum juga dilayani, justru ada pasien lain yang nomor antreannya tidak sesuai dengan jadwal pemeriksaan, dia juga mengkritik soal jadwal buka praktek dokter yang tertulis pukul. 16.00 Sampai 20.00 WITA, namun dokter kerap melayani hingga subuh hari.
Hingga dikabarkan, awak media belum menerima konfirmasi dari pihak dokter praktek.