Liputan : Tim batarapos.com/Zul
Editor : Suriyani
Makassar, batarapos.com – Jajaran Mapolda Sulsel menyebut pihaknya kini telah bergerak menindak lanjuti isu yang sedang beredar ditengah-tengah masyarakat, terkait informasi Honor Pengamanan Covid-19 Personel Polres Luwu Timur diduga dipotong.
Perkembangan informasi tersebut yang berhasil didapatkan media ini menyebut bahwa besar kemungkinan Paminal Polda Sulsel bahkan telah turun melakukan tugasnya.
Kombes. Pol. Komang Suartana selaku Kabid Humas Polda Sulsel yang sebelumnya telah dikonfirmasi batarapos.com melalui pesan WhatsApp sejak beberapa waktu lalu akhirnya angkat bicara saat ditemui diruang kerjanya, Rabu, (6 /9/2023).
” Informasi kasus tersebut belum masuk kepada saya,” Ujarnya.
Kendati demikian Kombes. Pol. Komang Suartana memberikan sejumlah gambaran, jika apa yang disampaikan oleh media dalam pemberitaan, bisa santer menjadi pembahasan pada jajaran Polda Sulsel sendiri untuk diatensi.
” Kalau ada yang melapor pasti akan ditindak lanjuti penanganannya,” cetus Kombes. Pol. Komang Suartana.
Kabid Humas Polda Sulsel menegaskan jika benar terjadi penyalahgunaan anggaran sebagaimana yang diberitakan sebelumnya maka akan dilakukan pemeriksaan.
” Kecuali ada anggota Polri yang terlibat penyalahgunaan anggaran baru akan diperiksa apakah Kapolresnya atau anggota dilapangan, namanya penyalahgunaan anggaran pastikan ada pemeriksaan,” Tegasnya.
” Apakah bentuknya tidak diberikan semuanya atau tidak diberikan sama sekali, dan atau adanya pemotongan yang tidak sesuai, itukan pasti ada laporanya,” tambah Kombes. Pol. Komang Suartana dengan jelas.
Menyangkut gaji honor para personil Kepolisian yang bertugas dalam penanganan Covid-19 yang ditanyakan, Kombes. Pol. Komang Suartana kembali memberi gambaran bahwa gaji honor tersebut tidak bisa disamakan, karena masing-masing daerah berbeda, tergantung dari indeks pemerintah dalam memberikan honor.
” Kalau gak salah coba nanti ditanyakan dibagian Dokkes itu, karena kalau Dokkes yang nanganin covid yah itu nanti akan tahu rinciannya berapa, kalau informasi ke saya belum ada, terkait pemotongan oleh anggota, oleh pimpinannya di Daerah, karena sudah diperintahkan oleh Bapak Kapolda setiap anggaran yang turun silahkan untuk dialokasikan pada saat Covid-19,” Jelasnya.
Kabid Humas juga memberi gambaran jika soal besaran honor tersebut, sesuai dengan kemampuan pemerintah jika PAD nya besar kemungkinan honornya besar, soal besaran honor per hari atau perbulannya untuk personel, dirinya juga tidak mengetahui.
” Berapa diterima oleh Dokkes, berapa yang disalurkan Dokkes saya gak tahu itu yah, intinya kalau memang ada penyimpangan terkait dengan penyalahgunaan pemotongam anggaran dan ada laporan dari anggota terkait pemotongan itu pasti Paminal akan turun, terkait dengan adanya pemotongan dari anggota untuk anggota Polri khususnya,” pungkas Kombes. Pol. Komang Suartana.
Kabid Humas Polda Sulsel juga mengatakan bahwa Propam beserta Paminal akan turun untuk membuktikan kebenaran informasi tetsebut.
” Kalau ada laporan pasti akan ditindak lanjuti. Propam beserta Paminal pasti akan turun untuk membuktikan kebenaran ini, Kalau informasinya sudah turun itu bagus berarti ditindak lanjuti, hasil lidik itu kan bisa bila sudah cukup bukti ada barang bukti, cukup saksi, akan dinaikan tingkat penyidikan,” tutup Kombes. Pol. Komang Suartana.
Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa Honor penanganan dan pengamanan covid19 personel Polres Luwu Timur diduga disunat masih menjadi misteri.
Hal itu diungkapkan salah satu eks personel Polres Luwu Timur yang sudah pindah tugas, menurutnya, honor personel Polres Luwu Timur saat pengamanan covid19 tahun 2020-2021 lalu yang diterima sangat tidak wajar.
Pasalnya mereka hanya menerima sebesar Rp. 1 juta sementara informasi yang mereka terima bahwa honor yang seharusnya mereka terima jauh diatas jumlah tersebut, sehingga menurutnya honor tersebut diduga disunat oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
” Kami hanya terima satu juta selama pengamanan covid itu, sedangkan kami dapat informasi kalau honor kami tidak hanya segitu, bahkan saat kami tanyakan ke bagian keuangan, dijawab terang-terangan kalau memang dipotong, lalu siapa yang potong?,” Kata Eks personel Polres Luwu Timur menolak disebut identitasnya.
Bahkan kata dia, honor itu sempat masuk ke rekening pribadi miliknya, namun hanya sehari dana itu ditarik kembali, ia juga blak-blakan soal jumlah personel selaku penerima yang jumlahnya ratusan
Ia mengaku jika masalah ini ditelusuri lalu diminta untuk memberikan keterangan oleh penyidik maupun tim audit lainnya dirinya selalu siap, namun saat ini ia masih meminta identitasnya agar dirahasiakan.
” Kami ini sangat kecewa, bagaimana tidak, honor sempat masuk ke rekening kami (Bank Sulselbar) sekitar dua puluhan juta, namun hanya sehari ditarik kembali, yang disisa hanya satu juta, pertanyaannya siapa yang tarik dan potong ini honor kami, bukan kami tidak mau publik identitas, tapi kalau penyidik atau tim audit minta keterangan, kami selalu siap,” Ungkapnya.
Soal honor personel Polres Luwu Timur pengamanan covid19 itu juga dibenarkan oleh dua instansi yakni BPBD Luwu Timur dan Dinas Kesehatan Luwu Timur, bahkan Dinkes mengungkapkan jika honor personel Polres dan TNI itu sebanyak Rp. 100 ribu per hari.
Namun Dinkes Luwu Timur mengaku jika honor itu sebelumnya ditangani oleh BPBD, sehingga pada akhir-akhir tahun 2021 baru dialihkan ke Dinkes.
” Yang tangani itu awalnya BPBD, akhir-akhir 2021 baru Dinkes yang tangani, itu honornya TNI Polri seratus ribu per hari namun hanya yang ada surat perintahnya yang kami anggarkan, dan saat itu kami sekali bayar via transfer ke rekening masing-masing personel, bukan setiap bulan,” Ujar Uswatun Hasanah, Kasubag Keuangan Dinkes Luwu Timur.
BPBD Luwu Timur pun demikian, Kasubag Keuangan BPBD, Saenal Abidin saat ditemui batarapos.com membenarkan adanya honor pengamanan Covid19 oleh TNI dan Polres Luwu Timur.
Dia mengakui jika sebelum dialihkan ke Dinkes Luwu Timur, penanganan dan pembayaran honor personel melalui BPBD Luwu Timur, namun demikian, pembayaran honor di BPBD tidak secara transfer melainkan secara tunai yang diterima oleh satu orang mewakili personel lainnya.
” Dana ini Belanja Tidak Terduga (BTT) memang kami yang bayarkan dulu sebelum dialihkan ke Dinkes, tapi itu sekali bayar tidak bilang setiap bulan, pembayarannya juga dari kami itu tidak ditransfer tapi secara tunai yang diterima langsung oleh orang dari Polres, dan langsung didokumentasikan saat itu,” jelas Saenal Abidin.
Ditanya soal jumlah honor yang diserahkan, Kasubag Keuangan BPBD Luwu Timur juga tidak bisa memastikan, lantaran dokumen yang ia miliki telah diserahkan ke BPK saat pemeriksaan.
” Jumlahnya saya tidak ingat karena dokumen-dokumen itu diserahkan ke BPK, yang saya ingat itu hanya itu diterima langsung tidak ditransfer, yang dibayarkan sesuai dengan yang dilaporkan dan yang ditugaskan dari institusinya seperti pengamanan pos, jaga rumah ibadah, pemulasaran jenazah dan lain-lain, dan bukan cuma dari Polres dari teman TNI juga begitu,” Tutup Saenal Abidin.
Anehnya, bagian Keuangan Polres Luwu Timur yang dikonfirmasi terkait hal tersebut tidak merespon wartawan, demikian pula konfirmasi yang sama disampaikan ke bagian Humas Polres Luwu Timur namun hingga saat ini belum ada jawaban.