
Liputan : Tim
Luwu Timur, batarapos.com – Rapat Rancangan Awal (Ranwal) RPJMD pemerintah kabupaten Luwu Timur di DPRD Luwu Timur berlangsung alot dan panas, Senin 14 April 2025.
Rapat Ranwal yang dipimpin Wakil ketua I DPRD Luwu Timur H.M. Siddiq, BM dari fraksi Nasdem dampinggo wakil Ketua II, Harisa Suharjo yang melibatkan tim ahli Ranwal RPJMD yang diwakili oleh Aprianto dari Pantahelix Indonesia diberondong pertanyaan dari anggota DPRD Luwu Timur.
Bak gayung bersambung, pimpinan rapat memberi kesempatan kepada para anggota DPRD yang hadir untuk menanggapi penjelasan tim ahli, diantaranya H.M Sarkawi Hamid dari partai Gerindra, Muhammad Nur dari PDIP, Prima Esa dari PKS, Mahading dari PDIP, Badawi Alwi dari Golkar, Firman Udding dari PKS, Muhammad Iwan dari Nasdem dan Erick Estrada dari PDIP.
Anggota DPRD Luwu Timur sesalkan Ranwal RPJMD lanataran sejak awal masih diwarnai dengan perdebatan soal perlu tidaknya mengembalikan kata Inovasi dan gotong royong dalam visi kepala daerah sebagaimana yang telah di masukkan di KPU dan DPRD sebagai persyaratan pencalonan pada tahapan pilkada yang lalu.
Untuk menghindari perdebatan yang panjang, pimpinan rapat akhirnya mengambil keputusan jika kalimat tersebut menjadi catatan yang akan dilampirkan dalam kesepakatan bersama antara DPRD dan kepala daerah dalam Paripurna berikutnya.
“ Jadi kita akan serahkan catatan ini untuk menjadi lampiran dalam kesepakatan bersama dalam lampiran yang akan ditandatangani oleh kedua lembaga,” kata HM. Siddiq. BM.
Hal yang juga mengemukakan dalam rapat hari kedua pembahasan ini, seperti yang di kemukakan oleh politisi Gerindra H.M. Sarkawi Hamid, terkait beberapa issu-issu strategis ke depan seperti Issu lingkungan, issu kemiskinan dan pengangguran, dan issu ketimpangan sosial ( gini rasio) politisi senior Gerindra ini meminta agar RPJMD yang menjadi Panduan arah pembangunan 5 tahun ke depan harus menjawab persoalan ini.
“ Rakyat harus merasakan dampak dari kemajuan dan kesejahteraan ini secara menyeluruh,” Ujar H.M. Sarkawi Hamid.