Jeneponto, Batarapos.com – Sanggar Seni Balla Lompoa, merayakan ulang tahun ketiga dengan menampilkan beragam kegiatan tari – tarian tradisional.
Acara tersebut dihadiri oleh puluhan orang pecinta seni dan masyarakat umum. Kegiatan ini diadakan di Lapangan Lembang Loe, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, Jeneponto. Rabu (21/8/19) malam kemarin.
Ditemui oleh wartawan batarapos.com, Pendiri Sanggar Seni Balla Lompoa, Fhajar Bakri menerangkan, mulai dari penampilan seni tari tradisional Sulawesi Selatan, lantunan lagu melayu dan beragam kesenian lainnya, menjadi rangkaian pada kegiatan tersebut.
Dari seluruh rangkaian acara yang ditaja oleh kelompok Sanggar Seni Balla Lompoa ini, bertujuan memeriahkan HUT RI ke-74, sekaligus rayakan ulang tahun ketiga. Dan mengeksplorasi segala hal terkait seni melayu agar lebih dekat dengan para penonton kegiatan.
“Kegiatan ini dalam rangka untuk memeriahkan HUT RI ke-74, sekaligus dirangkaikan dengan acara ulang tahun sanggar seni Balla Lompoa. Dan kita tampilkan kesenian ini sebagai bentuk memperlihatkan, bahwa dimana Bumi dipijak, disitu langit dijunjung,” ujar Fhajar Bakri.
Masuknya umur ketiga tahun Sanggar Seni Balla Lompoa ini, Fhajar Bakri mengharapkan, efesiensi seni kembali meningkat seperti dahulu kala.
Mengingat para anak muda lebih banyak tergiur pada budaya atau kesenian modern yang membuat mereka meninggalkan kesenian daerah yang seharusnya tetap dilestarikan.
“Selama ini kalo ada teater seni daerah khususnya di Kabupaten Jeneponto, jarang sekali kaum muda yang nonton. Yang paling penting sekali, Sanggar Seni Balla Lompoa bisa bertahan dan berlanjut pada tahun berikutnya,” harapnya.
Bicara mengenai aktivitas atau penampilan kesenian yang telah diikuti Sanggar Seni Balla Lompoa, mereka pernah mengikuti dan melaksanakan ragam ajang bergensi.
Mulai dari ajang tarian tradisional, dengan pementasan akustik, dan ajang kegiatan lainnya.
Ia juga katakan, pada dasarnya setiap sanggar seni itu adalah menyatukan tali persaudaraan.
“Yang pasti kita masing- masing support mereka sanggar seni lainnya dalam kegiatan apa pun. Intinya kita setiap sanggar seni ini bersaudara, saling berbagi dan support,” sebut Fhajar Bakri. (Ridwan Tompo)