20 Oktober 2025, 2:02 am

Soal Korban Diklatsar KPA Yang Tewas, Diduga Akibat Kelelahan ?

Luwu Utara, batarapos.com – Satu orang anggota Komunitas Pecinta Alam (KPA) Sanggar Kreatif Anak Rimba (SANGKAR) tewas saat sedang mengikuti Diklatsar di Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara, Sabtu (13/3/21).

Sebanyak 14 orang peserta diklatsar KPA SANGKAR dari Kabupaten Luwu Timur yang sempat ikut selama beberapa hari di gunung Kecamatan Tanalili, Luwu Utara.

Satu orang meninggal dunia memar di wajah bagian kelopak mata kiri adalah Muh. Rifaldi siswa SMKN 2 Luwu Timur yang juga merupakan warga Desa Kanawatu, Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur.

Jenazah almrhum telah dimakamkan di Sengkang Kabupaten Wajo hari ini, minggu (14/3/21) setelah jenazahnya dijemput pihak keluarga di Puskesmas Tanalili selanjutnya disemayamkan di rumah duka di Desa Kanawatu.

Saat dinonfirmasi, keterangan Kapolsek Bone-Bone bertolak dengan keterangan rekan diklatsar korban yakni Adit dan Riki.

Adit (14) mengungkapkan bahwa ia dan semua rekannya di pukul saat sedang berada di gunung.

“Iya kami dipukul, hari pertama kami masih sama semua, pas pencabutan HAM, kami dipukul, malam juga kami dipukul, tidak tahu malam keberapa itu ini teman jatuh dari gunung, pas sampai puncak kami mau ambil tapi dibilang tinggali saja nanti kami panitia yang urus jadi kami tinggali, hari terakhir baru kami tahu kalau sudah meninggal” ungkap Adit kepada batarapos.com, malam tadi.

Keterangan sama juga dijelaskan oleh Riki (19), ia mengaku seluruh peserta dipukulj oleh panitia KPA Sanggar Kreatif Anak Rimba (SANGKAR).

“Iya kami itu empat belas orang dipukuli sama panitia KPA Sangkar” Ungkapnya sembari meringis kesakitan dengan kondisi kaki yang masih memar.

Sementara keterangan Kapolsek Bone-Bone (AKP Harold Kalori) saat dikonfirmasi mengatakan bahwa belum ada pelaku yang ditahan.

Menurut Kapolsek, korban meninggal dunia diduga akibat kelelahan sesuai kesaksian rekan almarhum.

“Tidak ada pelaku yg ditahan, karena untuk sementara menurut keterangan dari saksi temannya yang sama-sama sebagai pencinta alam adalah diduga akibat kelelahan” Kata AKP. Harold Kalori.

Kapolsek juga menambahkan bahwa, hingga hari ini, belum ada keterangan behwa korban meninggal dunia akibat penganiayaan.

“Sebanyak 14 orang, sejauh ini kami belum mendapat keterangan bahwa yang mengakibatkan korban meninggal dunia akibat penganiayaan, namun demikian tetap akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut” Tambahnya.

Hingga dikabarkan, pihak Polres Luwu Timur juga tengah membantu melakukan penyelidikan, mengingat korban merupakan warga Luwu Timur. (Tim/Deddi).

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan
error: Content is protected !!