Luwu Timur, batarapos.com – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) melaksanakan Sosialisasi Kebijakan Dampak Kependudukan Bagi Pemangku Kepentingan, di Aula Warkop 533, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Senin (22/05/2023).
Kegiatan yang dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Rapiuddin Tahir dihadiri Kepala Dinas P2KB Lutim, Hj. Puspawati, Kepala Dinas Dagkoprinum, Senfry Oktavianus, Kepala Dinas Dukcapil, Oksen Bija, Camat Malili, Nasir, perwakilan OPD dan Camat, dan dua orang pemateri.
Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Rapiuddin Tahir mengucapkan selamat datang di Kabupaten Luwu Timur kepada Ketua Koalisi Kependudukan Provinsi Sulawesi Selatan, semoga pencerahan yang diberikan nanti bisa lebih meningkatkan upaya untuk mengendalikan penduduk di Lutim.
Lanjutnya, persoalan kependudukan menjadi permasalahan yang kompleks jika tidak ditangani dengan baik, karena dapat berdampak pada pendidikan, kesehatan, lingkungan, kemiskinan, ketersediaan lapangan kerja, dan kehidupan sosial masyarakat.
Ketua Koalisi Kependudukan Kabupaten Luwu Timur ini pun berharap adanya dukungan dari OPD terkait, para Camat dan kepala desa, dalam penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas disetiap desa, dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan memberdayakan serta memperkuat institusi keluarga.
“Dan meningkatkan kerjasama, komitmen, partisipasi, serta bahu membahu dalam mengatasi masalah kependudukan khususnya dalam penyiapan generasi milennial yang berwawasan kependudukan,” jelas Rapiuddin.
Sementara Kepala Dinas P2KB Lutim, Hj. Puspawati Husler mengungkapkan, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang permasalahan kependudukan dan meningkatkan komitmen dan peran serta pemerintah daerah serta stakeholder dalam penanganan masalah kependudukan.
Adapun latar belakang terlaksananya sosialisasi ini, kata Hj. Puspawati, ialah karena permasalahan kependudukan mencakup beberapa aspek yakni jumlah penduduk, angka kelahiran, angka kematian ibu dan bayi, serta mobilitas penduduk yang terkait dengan sebaran penduduk, urbanisasi dan transmigrasi.
“Permasalahan kependudukan berdampak pada tingkat kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan keterbatasan lahan. Dalam prakteknya, masalah kependudukan tidak hanya dapat diselesaikan oleh Dinas P2KB, namun butuh intervensi dari banyak pihak, dan dibutuhkan kerjasama, komitmen dan peran serta semua pihak yang terkait,” terang Hj. Puspa.
Usai pembukaan, sosialisasi dilanjutkan dengan pemaparan dari 2 orang pemateri yakni Perencana Ahli Madya Bapelitbangda Lutim, M. Mujahid Shaleh, ST., M.Si dengan tema materi “Dampak Perkembangan Penduduk Terhadap Sektor Pembangunan Lainnya di Kabupaten Luwu Timur” dan dari Pusat Riset Kependudukan BRIN, Akmal, S.Hut, M.Si yang membawakan materi dengan judul “Dampak Dinamika terhadap Indikator Pembangunan Kabupaten Luwu Timur”.
Sumber : Humas/Kominfo-sp