Luwu Timur, batarapos.com – Keluarga korban tabrakan di Poros Trans Sulawesi, tepatnya di Kecamatan Tomoni, Luwu Timur menyayangkan pelaku tabrakan sampai saat ini belum diproses.
Tak hanya itu, keluarga korban juga menyayangkan pihak pelaku tabrakan yang sampai saat ini tidak pernah mengunjungi maupun berkoordinasi dengan pihak korban.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini, karena yang menabrak belum diproses oleh petugas, pihak penabrak juga tidak pernah datangi kami, sementara kejadiannya sudah dua puluh dua hari” Ucap (Mery) selaku Istri korban.
Mery juga meminta kejelasan status hukum dari pihak Sat Lantas Polres Luwu Timur, menurutnya, jika memang akan diproses agar secepatnya, namun apabila tidak diproses agar pihak korban diberikan penjelasan.
“Kami hanya mau tahu status hukumnya bagaimana, kalau memang mau diproses agar dipercepat, tapi kalau tidak diproses kami harap ada penjelasan, karena kita sudah lengkapi semua prosedur mulai dari laporan polisi” Tuturnya.
Terpisah, Kanit Laka Lantas Polres Luwu Timur (Ipda. Taufik Jaya) yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya, belum memberikan keterangan kepada wartawan.
Diketahui, kejadian Laka Lantas itu terjadi di Desa Lestari, Kecamatan Tomoni, dimana korban Abd. Hafid mengendarai motor Jupiter MX nomor Polisi DP 3015 GD ditabrak oleh Motor Honda GTR nomo polisi DP 2905 GY yang dikemudikan oleh Roby Seftiana dengan kecepatan tinggi, Sabtu (9/5/2020) sekitar pukul.19.00 wita.
Akibat dari kecelakaan itu, korban mengalami luka terbuka dibagian belakang kepala, keluar darah dari mulut dan telinga, korban dilarikan ke RSUD I Lagaligo selanjutnya dirujuk ke RS Sawerigading Palopo.
Korban menghembuskan napas terakhir di RS Sawerigading pada tanggal 15 Mei 2020 sekitar pukul.15.15 wita atau 7 hari setelah mengalami kecelakaan.
Informasi yang dihimpun, kedua motor yang terlibat laka lantas itu diamankan di Mapolsek Mamgkutana. (HS).
