Liputan : Muh. Rival
Luwu Utara, batarapos.com – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Korps Brimob Polri, Danyon D Pelopor Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan, Kompol Muhammad Agus, menyampaikan harapan dan rasa syukurnya pada acara syukuran yang digelar di Aula Lagaligo, Kantor Bupati Luwu Utara, 14 November 2025.
Dalam sambutannya, Kompol Muhammad Agus menyampaikan syukur atas terselenggaranya perayaan HUT Brimob yang tahun ini mengusung tema “Brimob Presisi untuk Masyarakat”.
” Saya juga mengingatkan bahwa momen ini menjadi refleksi perjalanan panjang Korps Brimob sejak berdiri pada tahun 1945 sebagai Pasukan Polisi Istimewa, yang telah banyak berperan dalam menjaga keamanan, menegakkan hukum, serta membantu masyarakat dalam berbagai situasi kemanusiaan,” Ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa selama 80 tahun, Brimob terus bertransformasi menjadi satuan yang profesional, tangguh, dan humanis—baik dalam operasi penegakan hukum, penanganan bencana, maupun kegiatan sosial. Batalyon D Pelopor, sebagai bagian dari Korps Brimob Polri, juga telah aktif hadir di tengah masyarakat, menjalankan berbagai tugas pengabdian.
Kompol Muhammad Agus juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, Forkopimda, serta seluruh elemen masyarakat atas dukungan dan sinergitas yang selama ini terjalin. Menurutnya, syukuran ini merupakan ajang mempererat hubungan antara Brimob, TNI-Polri, pemerintah, dan masyarakat, karena keamanan merupakan tanggung jawab bersama.
Menutup sambutannya, ia mengajak seluruh personel Batalyon D Pelopor untuk terus memegang nilai-nilai luhur Brimob.
” Saya mengajak seluruh rekan-rekan Personel untuk terus memegang nilai-nilai luhur Brimob, loyalitas tanpa batas, disiplin, keberanian, serta semangat pantang menyerah yang berlandaskan kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa semboyan “Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan” harus benar-benar tercermin dalam setiap tindakan anggota Brimob,” Sambungnya.
Sebagai pesan peneguh, Kompol Muhammad Agus menyampaikan petuah leluhur Kedatuan Luwu yang penuh makna.
“ Pattuppui ri ada’e, pasanrei ri sara’e,” yang berarti, Tumpukan kepada Adat dan sandarkan kepada syariat/agama ” Ia berharap nilai-nilai luhur tersebut menjadi pedoman moral bagi seluruh personel dalam menjaga kehormatan dan menegakkan aturan dalam setiap tugas,” Tutupnya.
