
Luwu Timur, batarapos.com – Tanggul sungai Malili di Dusun Pao Rebbae, Desa Wewangriu, Kabupaten Luwu Timur, longsor sepanjang 30 Meter, kondisinya saat ini makin memprihatinkan, akibatnya keselamatan warga Terancam.
Kondisi tanggul ini sudah dua tahun tergerus arus deras sungai Malili, namun sayangnya, tidak ada perhatian serius Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam hal ini Dinas yang menangani.
Longsornya tanggul sungai Malili ini juga mengancam putusnya jalan aspal penghubung Desa, pasalnya sebagian badan aspal juga sudah longsor.
Melihat kondisi tanggul itu, Anggota DPRD Luwu Timur Najamuddin dari Fraksi Golkar meminta Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam hal ini Dinas PUPR agar segera mungkin melakukan upaya perbaikan.
Itu disampaikan Najamuddin saat meninjau kondisi tanggul tersebut usai menggelar reses di Desa Pongkeru.
“Apakah Nanti memakan korban baru pemerintah mau turun tangan, ini cuma 30 meter yang jika dianggarkan perbaikan paling Banyak 250 juta, saya juga heran lihat ini dinas PU – PR hal yang sekecil ini diabaikan padahal ini mengancam Nyawa manusia,” Kesal Najamuddin
Bahkan Najamuddin menuturkan bahwa, kondisi tanggul itu kerap diusulkan saat pembahasan namun tidak mendapat perhatian.
“ Setiap pembahasan saya selalu mengusulkan perbaikan tanggul jebol ini tapi tidak diperhatikan, sejak ambruknya tanggul ini saya undang dinas PU – PR bahkan saat itu almarhum Husler masih jabat Bupati turun langsung tinjau tanggul yang ancam nyawa manusia ini,” Ujar Najamuddin.
Tim batarapos.com