Luwu Timur, batarapos.com – Nurcaya warga Desa Timampu, Kecamatan Towuti, Luwu Timur Polisikan salah satu pembimbing di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Junaidiyah Lauwo Burau, Jumat (1/4/22) lalu.
Pembimbing yang ia laporkan ke Polsek Burau adalah Ustadz MA, Nurcaya tidak terima lantaran anaknya inisial AP (15), diduga dianiaya oleh terlapor saat sudah selesai ujian di Ponpes tersebut.
Lengan dan badan anaknya penuh luka memar, Nurcaya juga mengatakan bahwa terlapor juga memukul kepala anaknya menggunakan Handponhe hingga Handponhe milik anaknya itu hancur.
” Saya sudah laporkan ke Polsek Burau, anak saya dianiaya, saya tidak terima, setelah tangannya, badannya dianiaya, kepalanya lagi dipukul pakai HP sampai hancur itu HP nya anak ku,” Kata Nurcaya kepada batarapos.com
Dia mengaku, persoalannya hanya sepeleh, anaknya yang sudah tamat di Ponpes tersebut diduga dianiaya saat akan pulang.
Awalnya, AP meminta Handphone ke ibunya saat hendak ujian, konon akan digunakan saat ujian, namun saat sudah dikirimkan, handphone tersebut batal digunakan, sehingga diserahkan ke sepupunya.
Saat akan pulang, handphone tersebut diambil kembali, namun MA selaku pembimbing mempersoalkan dan mengintrogasi AP.
Awalnya AP menyangkal memiliki Handphone namun saat dipaksa, akhinya ia mengaku jika handphonenya disimpan di toilet, pengakuan itulah yang membuat sang pembimbing emosi dan menganiaya AP.
“Anak ku ini kan sudah mau pulang, karena sudah selesi ujian, tapi waktu mau pulang dia periksa sama pembimbing, disuruh kasi muncul hp nya, karena namanya anak anak takut mengaku, tapi terus dipaksa akhirnya mengaku, disitu mi emosi itu pembimbing langsung na pukul, baru na hancurkan hp nya di kepalanya anak ku,” Ungkap Nurcaya.
Nurcaya juga saat mengetahui anaknya dianiaya, berupaya akan menemui pihak Ponpes namun tidak dapat bertemu, sehingga ia langsung melaporkan ke Polsek Burau.
“Saya waktu itu mau temui pengurus disana, saat saya datang katanya tidak ada pergi makan durian, akhirnya saya langsung laporkan hari itu juga, setelah saya lapor baru menelpon pengurusnya, alasannya ada ji dalam rumah tidak kemana mana, saya berharap dengan laporan ini ada keadilan buat kami,” Harapnya.
Terpisah, Penanggungjawab Ponpes Nurul Junaidiyah Lauwo, Ustadz Halis saat dikonfirmasi batarapos.com membenarkan kejadian tersebut, namum dirinya menyayangkan jika dalam masalah ini nama lembaganya yang disalahkan.
Ia tidak banyak berkomentar terkait masalah tersebut, menurutnya masalah itu sudah berproses hukum tinggal menunggu hasil akhirnya.
” Kan sudah berproses hukum, kita tunggu saja hasilnya akhirnya, yang disayangkan saja kalau terkait ini lembaga yang disalahkan itu salah besar,” Ujar penanggungjawab Ponpes Nurul Junaidiyah Lauwo.
Tim batarapos.com