Luwu Timur, batarapos.com – Dalam rangka meningkatkan pemahaman informasi gempabumi dan tsunami kepada stakeholder dan masyarakat dalam wilayah Kabupaten Luwu Timur, maka BMKG Wilayah IV Makassar menggelar Sekolah Lapang Gempabumi (SLG).
Kegiatan yang akan berlangsung selama 2 (dua) hari (20-21 Juli 2022) tersebut, dibuka oleh Bupati Luwu Timur yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Aini Endis Anrika yang ditandai dengan pemasangan Kartu Tanda Peserta kepada 2 perwakilan, di Aula Hotel I Lagaligo Malili, Rabu (20/7/2022).
Untuk hari pertama, 20 Juli 2022, peserta belajar di kelas yang di pusatkan di Hotel I Lagaligo Malili, sementara dihari kedua, 21 Juli 2022, peserta Sekolah Lapang berangkat dari Malili menuju Sorowako untuk kegiatan susur jalur sesar di Desa Matano.
SLG diawali dengan Laporan Potensi Gempabumi dan Tsunami di Kabupaten Luwu Timur oleh Kepala Balai Besar MKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet, ST., M.Si.
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Aini Endis Anrika menyampaikan ucapan terimakasih, apresiasi dan penghargaan yang tulus atas kesediaan BMKG Wilayah IV Makassar untuk mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi Tahun 2022 di Kabupaten Luwu Timur.
Di Kabupaten Luwu Timur, lanjut Endis, berdasarkan informasi dari BMKG, dalam setahun kurang lebih telah terjadi sebanyak 50 kali getaran.
“Jadi memang kegiatan seperti ini sangat diperlukan di Kabupaten Luwu Timur terutama untuk masyarakat sekitar,” imbuh Aini Endis Anrika.
Masih kata Asisten Pemerintahan, saat ini juga, salah satu dari visi misi bapak Bupati Luwu Timur yakni program dana BKK yakni berupa bantuan khusus buat Pemerintah desa dimana salah satu menu di pemerintah desa menggunakan dana BKK itu ialah Pemdes bisa melakukan antisipasi bencana.
“Jadi ada disalah satu item di menu dana BKK ini, pemerintah desa harus melakukan kegiatan mitigasi bencana. dan memang ini merupakan PR yang berat bagi BPBD dan OPD lain yang memfasilitasi nanti Pemdes melaksanakan kegiatan ini,” tuturnya.
Dirinya juga meminta kesediaan BMKG untuk membagi per zona per kecamatan untuk kegiatan seperti ini.
“Jadi nanti bisa gabung beberapa desa di tiap kecamatan, karena kalau semua desa dihadirkan di satu tempat pasti berat, tapi untuk dibeberapa titik seperti Sorowako yang sangat dekat dengan sesar matano dan Kecamatan Malili juga sangat penting untuk dilakukan kegiatan seperti ini,” tandas Aini Endis Anrika.
Sementara Deputi Bidang Geofisika BMKG, Dr. Suko Prayitno Adi, M.Si yang hadir secara virtual menyampaikan, Luwu Timur merupakan salah satu wilayah yang memiliki kerawanan gempabumi dan tsunami, maka kami dari BMKG menyelenggarakan kegiatan ini untuk menyiapkan diri bersama-sama dengan pemerintah daerah membangun kesiap-siagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana tersebut.
“Kegiatan ini merupakan salah satu giat kita untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah sekaligus membangun sikap tanggap gempabumi dan tsunami bagi masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang siaga terhadap gempabumi dan tsunami di Kabupaten Luwu Timur,” jelas Dr. Suko Prayitno Adi.
Diakhir acara, dilakukan penyerahan Cinderamata dari BMKG Wilayah IV Makassar ke Pemeritah Daerah Luwu Timur dan penyerahan Tas Siaga Gempa dari Kepala Kepala Balai Besar MKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet ke Asisten Pemerintahan dan Kesra, Aini Endis Anrika.
Turut hadir Kepala Pelaksanan BPBD Kabupaten Luwu Timur, Muhammad Zabur, Kepala UPT BMKG Provinsi Sulawesi Selatan, para narasumber, peserta dan undangan Sekolah Lapang Gempabumi Kabupaten Luwu Timur Tahun 2022. (ikp-kehumasan/kominfo-sp)