Liputan : Tim
Makassar, batarapos.com – Debat terakhir calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur di Makassar, berlangsung pada Minggu malam, 17 November 2024.
Tiga paslon Bupati dan Wakil Bupati yang tampil dalam debat pamungkas tersebut, yakni Paslon 01 Isrullah-Usman, paslon 02 Budiman-Akbar dan paslon 03 Ibas-Puspa.
Debat panas berlangsung, para paslon menampilkan kemampuan berbicara dan pengetahuan tentang kondisi Luwu Timur, pertanyaan dan pernyataan pasangan Isrullah-Usman tampak greget terhadap paslon Budiman Akbar termasuk rumah sakit dan tradisi maccera tasi.
Dalam debat itu, Usman Sadik yang merupakan mantan anggota DPRD yang telah mundur dari jabatan DPRD dan maju sebagai Calon wakil Bupati mempertanyakan perihal tradisi macera tasi yang sejak kepemimpinan Budiman Akbar tidak lagi dilakukan.
” Bupati sebelumnya laksanakan cera tasi, lalu berganti bupati juga masih dilakukan, tapi sayangnya, dimasa pemerintahan paslon 02 sudah tidak lagi dilakukan, saya banyak mendapat pertanyaan dari masyarakat terkait ini saat saya sebagai pimpinan DPRD,” Kata Usman melempar pertanyaan kepada paslon 02.
Pertanyaan dan pernyataan Usman Sadik ini dianggap keliru oleh Budiman, lantaran tidak sesuai dengan faktanya, yang disampaikan oleh paslon 01 adalah maccera tasi dilaksakan pada zaman pemerintahan Opu Andi Hatta, selanjutnya pemerintahan Husler dan Ibas juga dilaksankan.
” Terkait Maccera tasi, hanya sekali dilaksanakan pada saat zamannya opu dulu, dan sejalan dengan waktu, masyarakat sejalan dengan religi sehingga hal ini perlu kita lakukan revisi bagaimana cara untuk bisa dilakukan sehingga tidak ada benturan spiritual ditengah masyarakat, kenapa ? Kita perlu menjaga situasi keberagaman yang ada di kabupaten Luwu Timur ini,” Jawab Budiman berdasarkan fakta dan data.
Setelah dijawab soal Maccera tasi yang waktu pelaksanaanya diduga belum dipahami secara detail oleh Usman Sadik yang notabene adalah mantan pimpinan DPRD, Usman Sadik terus menyentil pemerintahan yang dipimpin Budiman Akbar, melalui pembangunan rumah sakit.
” Makanya saya heran juga ini paslon 02, Rumah sakit Atue dan Towuti sampai saat ini belym fungsional, padahal beliau berdua ini akan berakhir masa jabatannya pada tanggal 24 Februari 2025, sisa kurang lebih tiga bulan,” Ujar Usman Sadik.
Dengan santai namun tepat, Budiman menjelaskan bahwa proses membangun tidak semudah yang diucapkan.
” Membangun itu tidak segampang yang diucapkan, untuk rumah sakit saya pikir ini rumah sakit untuk Atue insya allah tahun ini kita operasional kan, rumah sakit Towuti sekarang kita sudah bangun, insha allah tidak usah khawatir pembangunan berkelanjutan, yang orang lain saja janjikan kita bangun, apa lagi yang kita janjikan, ini semua bahagian dari pada proses penganggaran kan tidak sesederhana itu membangun rumah sakit, membutuhkan anggaran besar, membuat perencanaan yang matang sehingga insya allah kedepan akan menjadi kebaikan masyarakat kabupaten Luwu Timur,” Jelas Budiman.