Morut, Batarapos.com – Sebanyak 22 unit bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan dua unit Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang dibangun tersebar di sejumlah desa di seluruh (10) kecamatan se-Kabupaten Morowali Utara tahun 2022, kini sudah siap dioperasikan.
“Beberapa sudah operasional karena semua pekerjaan fisik sudah selesai dilaksanakan, tinggal pemanfaatannya saja,” kata Delfia Parenta, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Pustu dan Poskesdes di Kolonodale, Rabu (15/2/2023).
Delfia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Morut itu mengatakan bahwa pada 2022 lalu, Pemkab Morut mendapat alokasi dana Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) sekitar Rp. 24 miliar untuk membangun 22 Pustu dan dua Poskesdes.
“Model bangunannya sama. Semua bangunan beton, namun di tiga lokasi yang sangat terpencil di Kecamatan Mamosalato dan Bungku Utara (daerah Wana) bangunannya semi permanen. Setengah dindingnya beton dan selebihnya kayu. Ini karena pengangkutan material bahan bangunan sangat sulit karena tidak ada akses jalan yang bisa dilalui kendaraan mobil,” ujarnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Morut Alno Berniat Sanampe yang dihubungi terpisah mengatakan sejumlah Pustu kini sudah beroperasi dan yang lainnya masih dalam proses persiapan.
“Saya sudah perintahkan semua Kepala Puskesmas untuk segera memfungsikan Pustu-Pustu dan Poskesdes tersebut. Saya juga sudah melihat beberapa Pustu yang sudah operasional,” ujarnya.
Kepala Puskesmas akan menempatkan perawat dan bidan di Pustu tersebut dan secara periodik mengirim dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat.
“Khusus untuk Pustu yang lokasinya dekat dengan Puskesmas, diminta agar Pustu dibuka setelah waktu pelayanan di Puskesmas selesai, yakni pada sore dan malam hari,” ujar Nober, panggilan Akrab Alnoberniat.
Ia menegaskan bahwa fungsi utama Pustu dan Poskesdes adalah tempat pemeriksaan kesehatan. Masyarakat diharap secara rutin memeriksakan kesehatan untuk mencegah agar jangan sakit. Selama ini, masyarakat baru mengunjungi Puskesmas atau Pustu nanti setelah jatuh sakit. Sekarang, dengan hadirnya Pustu, upaya pencegahan penyakit akan lebih intensif dilakukan.
Bupati Morut Delis J. Hehi mengatakan kehadiran Pustu di desa-desa yang terpencil dimaksudkan untuk semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Ia berharap tidak akan ada lagi masyarakat yang tidak berobat atau tidak rutin melakukan pemeriksaan kesehatan karena fasilitas kesehatan terlalu jauh.
“Kehadiran Pustu dan Poskesdes yang diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas dan rumah sakit, derajat kesehatan masyarakat Morut akan semakin baik,” katanya.
Tim Batarapos.com/RD