Luwu Timur, batarapos.com – NR, Kepala SDN 227 Puncak, kecamatan Malili, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, membantah keras jika dirinya melakukan penganiayaan terhadap siswanya.
NR sudah dilaporkan di Polres Luwu Timur oleh Waldi selaku orang tua siswa MF (7) yang masih kelas 2 SD, terkait dugaan kekerasan terhadap anak dibawah umur.
Waldi mengaku melaporkan NR lantaran mendapat laporan dari anaknya (MF) bahwa dirinya ditampar oleh Kepala Sekolah di dalam ruangan UKS setelah upacara bendera, Senin 24 Oktober 2022 lalu.
Sementara kondisi MF menurut Waldi dalam keadaan sakit usus yang saat kejadian dibawa ke UKS dan meninggalkan lapangan upacara karena meringis kesakitan.
“ Saya sudah laporkan di Polres, kami tidak terima karena anak kami dianiaya sementara anak kami ini sedang berjuang melawan sakitnya, rencana mau kontrol lagi ke rumah sakit sesuai jadwalnya,” Ungkap Waldi.
Menanggapi hal tersebut, NR membantah tidak melakukan penganiayaan, menurutnya dia hanya mengelus kepala dan telinga MF.
Meski demikian, ia tidak memungkiri sempat mengomel didalam ruang UKS sambil berkata “makkalasi semua ini”, lantaran belasan siswa yang ada didalam UKS bercerita sambil tertawa-tertawa.
“ Saya tidak pernah melakukan penamparan terhadap siswa, saya hanya mengelus bagian kepala dengan telinga, jadi kalau dikatakan menganiaya itu tidak benar, memang saya sempat mengomel saat masuk UKS, karena banyak sepatu berhamburan di depan kelas enam, saya dengar mereka semua cerita sambil ketawa ketawa,” Ucap NR saat ditemui batarapos.com.
NR mengaku mengomel lantaran setiap upacara bendera banyak siswa-siswi yang mengaku sakit, namun saat jam istrahat mereka malah asyik bermain dibawah terik matahari, sehingga saat itu, NR bertanya ke siswa sedang sakit apa, belasan siswa menjawab ada yang sakit kepala dan sakit perut.
“ Jadi saat itu saya sampaikan ke siswa, apabila lima kali berturut-turut sering ki nak masuk UKS saya akan hubungi orang tua kalian, untuk mengklarifikasi tentang penyakitnya, kalau memang tidak benar saya keluarkan, karena tidak ada surat keterangan sakit yang masuk ke sekolah diantara semua siswa yang ada dalam UKS,” Kata NR.
Soal laporan Polisi yang dialamatkan pada dirinya, NR mengaku siap menghadapi, itu dikarenakan dirinya yakin bahwa tidak ada kejadian penamparan maupun penganiayaan lain.
“ Saya akan hadapi atas laporan tersebut, karena memang saya tidak melakukan tindakan kekerasan seperti apa yang beredar dan yang dilaporkan, untuk pembuktian itu semua, tentunya ada hasil visum apabila memang tindakan penamparan itu memang terjadi,” Ujar NR.
Tim batarapos.com/Wafid












