Morowali Utara, batarapos.com – Warga desa Malino, kecamatan Petasia Timur, kabupaten Morowali Utara resah lantaran bajir lumpur sering terjadi terlebih saat sedang hujan.
Lauapan lumpur diduga berasal dari area tambang dua perusahaan nikel di Desa tersebut, yakni PT. Bumanik dan PT. Keinz Ventura.
Sebagai bentuk protes masyarakat, warga di Dusun 1 Desa Molino menutup akses area tambang perusahaan PT. Bumanik dengan cara memasang palang.
Tidak hanya itu, masyarakat juga mengadukan perusahaan tersebut ke Pemda Morut, meski setiap kali bencana banjir terjadi, Satgas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali Utara juga selalu turun membantu masyarakat yang terdampak.
Sebagai bentuk respon Pemda Morut, Kepala BPBD Morut Delfia Parenta, berinisiatif melihat langsung lokasi penambangan dua perusahaan, PT. Bumanik dan PT. Keinz Ventura di Desa Molino.
” Baru dua perusahaan ini, nantinya kita juga akan melihat lokasi penambangan perusahaan lain, karena di Desa Molino atau di Kecamatan Petasia Timur ini ada beberapa perusahaan yang mengolah tambang,” jelasnya saat meninjau lokasi itu.
Kepala BPBD Morut yang meninjau langsung dugaan penyebab seringnya terjadi banjir lumpur menemukan beberapa cek dam yang berpotensi menjadi penyeban banjir lumpur.
Didampingi tokoh masyarakat dan Manajer Operasional PT. Bumanik, Kepala BPBD Morut juga menemukan tanggul yang sedang diperbaiki akibat jebol dihantam banjir.
Menurutnya, tanggul penghambat itu berfungsi untuk mengendalikan sedimen dan aliran permukaan yang berasal dari daerah tangkapan dibagian atas.
Ia juga mengimbau kedua perusahaan tersebut agar segera melakukan perbaikan cek dam yang sudah tertimbun lumpur.
” Saya perhatikan beberapa cek dam baik yang besar maupun kecil sudah tidak berfungsi maksimal, bahkan ada yang jebol, ini penting sekali untuk mengurangi banjir di pemukiman penduduk dibagian bawah,” jelas Delfia mantan Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Morut.
Usai meninjau cek dan PT. Bumanik, selanjutnya Delfia melihat lokasi penambangan PT. Keinz Ventura yang juga terletak di atas perkampungan Desa Molino, juga ditemukan alat berat dan truck pengangkut material tambang terus beroperasi.
Di tempat ini juga terlihat aktivitas pembibitan untuk kepentingan penghijauan, beberapa lokasi bekas penambangan juga sudah mulai ditanami bibit penghijauan dengan berbagai jenis tanaman.
Selain itu, ia juga menyarankan untuk mempercepat penghijauan di lokasi bekas pengolahan tambang, guna meminimalisir gerusan air pasca tambang.
” Untuk penghijauan, mungkin bisa dipertimbangkan menanam pohon cempedak, untuk pembibitannya bisa melibatkan masyarakat Desa Pebo’a, nanti perusahaan beli bibit dari mereka, Ini juga pemberdayaan masyarakat,” imbaunya.
Kepala BPBD Morut rencananya akan mengundang semua perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan, untuk mencari solusi terkait kebencanaan yang sering dikeluhkan masyarakat.
” Kita usahakan duduk bersama, kalau masyarakat tenang, tentu perusahaan juga nyaman bekerja,” Ujarnya.
Tim batarapos.com/Rudini