23 Oktober 2025, 2:34 pm

Tim Gabungan Disdagkoprinum Luwu Timur Monitoring Penjualan Gabah Petani

Liputan : Tim batarapos.com

Luwu Timur, batarapso.com – Tim gabungan Dinas Perdagangan, Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoprinum) Luwu Timur monitoring langsung penjualan gabah petani, di Desa Lampenai, kecamatan Wotu, Luwu Timur, Selasa (12/12/2023).

Monitoring yang dipimpin langsung Sekretaris Disdagkoprinum Luwu Timur, Andi Polejiwa Matandung, juga hadir Dinas Pertanian, Pemerintah Kecamatan Wotu, pemerintah Desa Lampenai, Personel Koramil Wotu, Personel Polsek Wotu, dan Satpol PP.

Tim gabungan melihat dan memantau langsung proses penjualan dan penimbangan gabah petani oleh pengepul gabah di Dusun Sumbernyiur, Desa Lampenai.

Untuk harga jual gabah petani ke pengepul masih bertahan di angka Rp. 6.800 per kilogramnya, tidak hanya itu, tim gabungan yang turun langsung ini juga sebagai bentuk respon keluhan petani yang kabarnya terjadi potongan timbangan gabah sebanyak 10 kilogram per karung oleh pengepul.

Walhasil, tidak hanya 10 kilogram per karung potongan timbangan gabah petani, namun tim gabungan menemukan potongan timbangan sebanyak 12 kilogram per karungnya, potongan itu pun diakui oleh pengepul.

” Jadi memang ini potongan timbangan gabah petani sampai dua belas kilogram per karung, dan ini sudah kita saksikan langsung,” Kata Andi Polejiwa Matandung langsung di lokasi penimbangan gabah petani.

Meski telah menemukan langsung nominal potongan timbangan gabah petani yang luar biasa banyaknya, Disdagkoprinum Luwu Timur belum memberikan teguran terhadap pengepul, melainkan hanya mengarahkan agar timbangan yang digunakan oleh pengepul gabah dilakukan tera ulang, lantaran ditemukan adanya ketidaksesuaian timbangan gabah yang selisih hampir 3 kilogram per karung.

Sementara Pandri T salah satu pengepul gabah mengakui jika potongan timbangan gabah petani itu bentuk upaya menyeimbangkan rendimen gabah yang akan dijual ke pedagang, namun menurutnya, petani diberi dua opsi, jika tidak ingin gabahnya dipotong timbangan maka harganya juga akan dikurangi.

Hal itu menurutnya dilakukan juga sebagai upaya menyelamatkan gabah petani yang terancam tidak laku terjual, pasalnya saat tidak diberlakukan potongan dengan harga Rp. 6.800 per kilogramnya maka pedagang tidak akan membeli gabah petani.

” Tidak ada pedagang yang mau rugi, potongan dua belas kilogram ini kesepakatan kami pengepul dengan pedagang, bukan ke petani, karena kalau tidak begitu pedagang tidak mau membeli, siapa yang mau beli gabah petani, potongan itu untuk target rendimen, kalau tidak mencapai, rugi pedagang, bisa tidak dipotong tapi harga dikurangi,” Ucap Pandri dihadapan tim gabungan.

Rencana Disdagkoprinum Luwu Timur untuk melakukan tera ulang timbangan pun disambut baik Pandri, justru hal tersebut menurutnya sangat bagus sebagai bentuk transparan ke petani soal timbangan gabah mereka.

” Syukur sekali itu pak kalau ditera ulang semua timbangan yang digunakan pengepul, supaya tidak ada lagi keraguan petani artinya semua transparan, kalau bisa itu dilakukan cepat, kami selalu siap,” Ujarnya.

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan
error: Content is protected !!