![](https://batarapos.com/wp-content/uploads/2024/12/BATARA.png)
Liputan : Dedi
Luwu Utara, batarapos.com – Kepala Bidang (Kabid) Bina Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan DesaĀ Kabupaten Luwu Utara Sitti Fatimah menyusun sebuah inovasi pembaharuan dalam bentuk Sistem Monitoring, Evaluasi dan Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan Desa (SI GADIS DESA).
Inovasi tersebut didukung langsung oleh Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani , Pj Sekretaris Daerah Baharuddin Nurdin, MM dan Pj Kadis PMD Nakicah sertaĀ Stakeholder Lainnya.
Sitti Fatimah mengatakan bahwa SI GADIS DESA ini merupakan sistem yang memuat pola kerja, pengukuran kinerja, dan kinerja pemerintahan desa.
” Tujuan jangka panjang dari SI GADIS DESA adalah terwujudnya data Desa terintegrasi 166 Desa dalam bentuk Layanan Digital SI GADIS DESA sebagai media penunjang dalam pencapaian kinerja pemerintahan desa,” ucap Fatimah.
Lanjut Kabid DPMD Luwu Utara, kondisiĀ saat ini Pengukuran kinerja desa belum sistematis dan terukur, Kolaborasi antar stakeholder belum saling menunjang dan Sinkronisasi data desa belum ada dan belum menjadi pedoman.
” Dengan melihat kondisi tersebut makaĀ dengan adanya SI GADIS DESA Ā kita harapkan adanya Sistem monitoring dan evaluasi secara sistematis dan terukur, adanya Pengukuran kinerja pengelolaan keuangan desa, Indikator Penilaian Kinerja Desa, Sistem penilaian kinerja ini untuk mendorong peningkatan capaian kinerja pemerintah desa, dan adanya Penetapan Role Model Desa Berkinerja Tinggi,” harap Fatimah.
” Ruang lingkup pelaksana aksi perubahan SI GADIS DESAĀ merupakan pola kerja yang sistimatik dalam sebuahĀ kolaboratif bersama stakeholder pendukung baik dari Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, dan Desa, Tenaga Pendamping Profesional dan USAID-Erat Kab. Luwu Utara dengan Sistem Monitoring, Evaluasi dan Pengukuran Kinerja secara bersinergi,” sambungnya.
Sitti Fatimah menjelaskan bahwa SI GADIS DESA dibutuhkan juga sebagai suatu inovasi pembaharuan dengan strategi dalam menjawab permasalahan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam meningkatkan Kinerja Pengelolaan Keuangan Desa dalam meningkatkan Kinerja Pemerintahan Desa.
” Terobosan inovasi ini, Kolaboratif bersama stakeholder dengan Sistem Monitoring, Evaluasi dan Pengukuran Kinerja secara bersinergi yang akanĀ dilaksanakan minimal 2 kali dalam setahun yaitu pada Bulan Juni dan Desember dengan mengevaluasi laporan keuangan desa dan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa,” jelasnya.
Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan Desa dengan menggunakan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan Desa yang terdiri 4 komponen yaitu Komponen Tata Laksana, Komponen Penguatan Ekonomi Desa, Komponen IDM (Aspek Ekonomi, Sosial dan Lingkungan), dan Komponen Pelayanan Publik dan Partisipasi Masyarakat Komponen Pengawasan.
” Sementara untuk penetapan Desa Role Mode sebagai target jangka pendek dengan mengambil sampel 3 lokus desaĀ yaitu Status Desa Mandiri di Desa Cendana Putih Kec.Mappedeceng, Status Desa Maju di Desa Giri Kusuma Kec. Malangke, dan status Desa Berkembang di Desa Palandan Kec.Baebunta,” kuncinya.