22 November 2024, 3:26 am

Bantuan Benih Padi Untuk Petani Kurang, Kadis Pertanian : Semuanya Sudah Dijatah, Sesuai Luas Lahan Persawahan


Belopa, batarapos.com – Antisipasi kurangnya bantuan benih unggul padi yang diberikan Dinas Pertanian, sejumlah petani di Bajo Barat, Kabupaten Luwu berinisiatif untuk menyediakan benih sendiri atau mengambil benih padi dari sisa hasil panen sebelumnya, Senin (9/12/19).

Afdal, salah satu petani di Bajo Barat mengatakan, bantuan yang diberikan Dinas Pertanian kurang dan benih yang diberikan pun dijatah.

“Benih padi yang diberikan jenis inpari 21, dan dijatah untuk tiap petani, tiap petani diberikan benih antara 2,5 kg dan paling banyak diberikan 5 kg sesuai dengan lahan persawahan para petani,” katanya saat dikonfirmasi melalui seluler.

Untuk mengtaktisi kurangnya bantuan benih yang diberikan, para petani biasanya menyediakan bibit sendiri, dengan kualitas diatas dari bantuan yang diberikan oleh Dinas Pertanian.

“Saat ini masih musim panen, kami berharap, saat memasuki musim tanam padi pada bulan Februari mendatang, bantuan benih yang diberikan bisa ditambah, karena kami para petani selalu kekurangan benih,” terang Afdal.

Afdal juga mengatakan, terkadang, benih bantuan yang kami minta lain dengan benih yang sampai pada kami. Saat ini Dinas Pertanian memberikan benih padi inpari 21, hasil dari benih ini, belum diketahui seperti apa kualitasnya, karena petani masih panen.

“Kalau petani minta bantuan benih padi jenis santana, yang datang malah benih padi yang lain, menurut Dinas Pertanian, stok untuk benih yang para petani minta lagi kosong,” tuturnya.

Menurut Ketua Komisi II DPRD Luwu Wahyu Napeng, kalau sektor pertanian di Kabupaten Luwu merupakan sektor penopang daerah, dimana perekonomian di Luwu 51 persen ditopang dari sektor pertanian.

Wahyu menjelaskan, untuk RAPBD 2020 Pemerintah Daerah hanya menganggarkan Rp. 5.5 miliar untuk sektor pertanian dan perkebunan. Dengan minimnya anggaran yang dialokasikan ke sektor pertanian itu, sangat susah untuk menjawab kekurangan bantuan Benih Padi kepada petani dan bisa menjadi ancaman untuk kemajuan perekonomian masyarakat.

“Peningkatan bantuan dan pembangunan sektor pertanian, mesti kita perhatikan bersama-sama, jangan sampai perekonomian kita ikut menurun dan berakibat, petani kita tidak sejahtera,” kata Legislator dari fraksi PAN ini.

Lanjut ia mengatakan, “Seharusnya pemerintah daerah bisa memahami kondisi petani kita di Luwu, salah satunya bantuan Benih Padi tersebut, kalau bantuan Benihnya kurang, berarti anggaran untuk itu juga kurang, jadi anggarannya harus ditambahkan untuk menutupi kekurangan Benih itu,” tuturnya.

Denggan tegas WN meminta, program anggaran yang kurang prioritas untuk masyarakat seperti rehab gedung serta berbagai pengadaan yang tidak pro terhadap rakyat dan sebagainya, bisa dialokasikan ke pertanian.

Sementara itu, Kadis Pertanian Kab. Luwu Andi Pangerang menjelaskan, apabila bantuan Benih Padi itu jumlahnya kurang, itu perlu di klarifikasi dulu sama petani, kenapa bisa kurang.

“Kita kembalikan lagi ke petaninya, kenapa benih bantuan yang diberikan bisa kurang, karena tiap petani sudah dijatah sesuai dengan luas lahan persawahan mereka,” katanya.

Lanjutnya, “Kemudian kalau persoalan lain Benih yang diminta lain yang datang, ya.. seperti ltulah bantuan, kami juga sudah meneruskan permintaan varietas padi oleh petani, tapi yang datang bantuannya tidak sesuai dengan permintaan petani,” tandas Andi Pangerang. (KAM).

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan