Liputan : Tim
Luwu, batarapos.com – Polres Luwu masih melakukan penyelidikan tewasnya almarhum Rifqillah Ruslan (15) korban lakalantas yang tewas diduga dianiaya di kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Rabu 28 Mei 2025 lalu.
Korban menghembuskan napas terakhir di RSUD Batara Guru, Belopa kabupaten Luwu, pada Jumat 30 Mei 2025 sekitar pukul. 09.00 WITA lalu, korban selanjutnya dibawa ke RSUD Sawerigading Palopo untuk keperluan autopsi.
Sebelumnya korban warga Desa Taramatekkeng, kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu ini mengalami kecelakaan di jalan Trans Sulawesi, motor yang korban kendarai menabrak kepala Desa Seppong kabupaten Luwu inisial IH.
Ruslan, selaku orang tua korban melaporkan Kepala Desa Seppong IH ke Polres Luwu atas dugaan penganiayaan terhadap korban sebelum menghembuskan napas terakhir, dugaan penganiayaan itu diduga dilakukan saat korban berada di ruang IGD RSUD Batara Guru.
Tidak hanya di ruang IGD kata Ruslan setelah menerima informasi dari sejumlah saksi, Ruslan menduga jika anaknya juga dianiaya saat masih berada di TKP pasca kejadian.
” Hari ini sudah sebulan anak saya kecelakaan dan meninggal, laporan saya juga masih berproses di Polres Luwu setelah dilakukan proses autopsi, kami berharap keadilan atas kejadian yang menimpa kami,” Harap Ruslan sembari menunggu hasil penyelidikan Polres Luwu.
Tanggal 28 Juni 2025, Ruslan kembali menerima surat Pemberitahuan Perkembagan Hasil Penelitian Laporan dari penyidik Reskrim Polres Luwu, dalam surat tersebut, penyidik memaparkan telah memeriksa 16 orang saksi termasuk terlapor.
Penyidik Reskrim Polres Luwu juga memaparkan beberapa bukti yang sudah diamankan termasuk helm dan motor yang digunakan korban saat kecelakaan dan satu hardisk CCTV ruang IGD RSUD Batara Guru.
Hingga saat ini, penyidik Polres Luwu juga masih menunggu hasil autopsi korban yang dilakukan pada 02 Juni 2025 lalu untuk selanjutnya dilakukan gelar perkara.
