Liputan : Rudini
Morowali Utara, batarapos.com – Poros jalan Pape dan Tomata yang selama ini cukup parah, dipastikan mulai dikerjakan tahun ini secara multiyears, tahap pertama Pemda Sulteng menyiapkan anggaran melalui APBD Perubahan 2025 sebesar Rp 9,7 miliar.
” Selain sudah lama dikeluhkan masyarakat, Bupati Delis juga selalu menanyakan soal jalan itu. Tiap kali ketemu, beliau pasti selalu tanya soal itu,” Jelas Gubernur Sulawesi Tengah H. Anwar Hafid.
Penegasan itu disampaikan gubernur pada rapat koordinasi antara Pemda Sulteng dan Pemda Morut yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Morut di Kolonodale, Rabu (20/08/2025).
Rapat tersebut dihadiri Wakil Gubernur Sulteng Reny A. Lamadjido, Bupati Morut Delis Julkarson Hehi, Wakil Bupati H. Djira K, Sekda Musda Guntur, senator DPD RI yang juga Ketua TP PKK Morut Febriyanthi Hongkiriwang, pimpinan OPD, para camat dan kepala desa/Lurah se Kabupaten Morowali Utara.
Gubernur menjelaskan pekerjaan ruas jalan Pape-Tomata diperkirakan akan menelan anggaran total Rp 100 milyar lebih, karena itu pekerjaannya dilakukan secara multiyears atau lebih dari satu tahun anggaran.
Ruas jalan antara Pape (Poso) – Tomata (Morut) berstatus jalan provinsi, kewenangan dan penganggarannya berada di tangan gubernur. Pemda Morut hanya sebatas mengusulkan agar jalan itu dapat diperbaiki.
Sejak memimpin Morut awal tahun 2021, Bupati Delis sudah berulang kali memperjuangkan ke provinsi agar jalan itu diperbaiki, ia bahkan mengajak beberapa kepala desa dan camat untuk bersama-sama menghadap gubernur.
Pada musim penghujan seperti saat ini, kondisi jalan poros yang berjarak sekitar 27 kilometer itu, sangat parah, masyarakat sekitar sangat menderita.
Seperti diketahui, poros Pape-Tomata melintasi sejumlah desa yakni desa Lee, Kasingoli, Gontara, Saemba dan Barati.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Anwar Hafid juga mengemukakan poros jalan strategis lainnya yakni Ganda-danda, Towi akan dikerjakan tahun ini, poros ini juga berstatus jalan provinsi.
” Dana sebesar itu hanya untuk pekerjaan 1 kilometer. Selebihnya kita berharap ada partisipasi dari pihak perusahaan pertambangan untuk ambil bagian mengerjakan jalan yang berjarak 13 kilometer itu,” Jelas gubernur.
Antara desa Ganda-danda hingga desa Panca Makmur, tercatat cukup banyak perusahaan industri tambang yang beroperasi di kawasan itu.
Ternyata, dalam pertemuan terpisah dengan anggota Asosiasi Pengusaha Tambang (Aspeta) siang itu, ada 12 perusahaan tambang yang menyatakan kesiapannya untuk membiayai pekerjaan jalan Ganda-Ganda – Towi.
” Tadi sudah ada kesepakatan pak gubernur, ada 12 perusahaan tambang yang siap berpartisipasi membiayai pekerjaan jalan itu ,” Jelas Bupati Morut.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Delis juga mengungkapkan berbagai upaya pihaknya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sehubungan dengan berkurangnya dana transfer dari pusat ke daerah.
Salah satunya adalah membentuk forum CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan yang berusaha di Morut, dengan forum ini diharapkan penggunaan dana CSR ini lebih terkontrol dan efektif.
Kunjungan kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng di Morut dimaksudkan untuk mensinergikan berbagai program provinsi dan kabupaten, terutama terkait dengan program unggulan Gubernur Sulteng melalui “Sembilan Berani”.
Kehadiran Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng (Anwar-Reny) disambut di kantor bupati secara adat Mori “Gau Mompelangkai Petewawa” atau penghormatan kepada pimpinan yang sangat dihormati.
Penyambutan itu berupa pemasangan topi adat (bate) dan selempang adat, penyerahan ayam jantan putih kaki kuning, beras putih dalam bingka beserta tujuh butir telur ayam kampung serta saguer manis dalam suke bambu kuning.