11 Oktober 2025, 3:17 am

Kadis Dikbud Luwu Utara Minta Napak Tilas Religi di Desa Pattimang Jadi Event Tahunan Daerah

Liputan : Dedi

Luwu Utara, batarapos.com – Pernyataan menarik dilontarkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Luwu Utara, Misbah, dalam Rapat Koordinasi Penguatan Kerja Sama Rencana Kegiatan Napak Tilas Religi di Desa Pattimang, Kecamatan Malangke, Rabu (9/10/2025) kemarin, di Baruga Kompleks Makam Datuk Pattimang, Malangke.

Misbah dalam pertemuan tersebut menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan Napak Tilas Religi, Sejarah Kebudayaan Islam Tana Luwu. Bahkan ia menyarankan kegiatan budaya dan wisata religi ini dapat dilaksanakan secara kontinyu setiap tahun, dan menjadikan event ini sebagai event tahunan daerah.

“ Wisata napak tilas religi di Desa Pattimang Kecamatan Malangke ini memang terkesan belum mengkristalisasi di kalangan kita sendiri, sehingga butuh terobosan agar kegiatan ini bisa diterima sebagai agenda rutin tahunan daerah. Tujuannya, agar masyarakat Luwu Utara paham tentang sejarah Islam di Tana Luwu,” Kata Misbah.

Selain tentunya, lanjut dia, sebagai upaya Pemda Luwu Utara untuk menjadikan Kompleks Makam Datuk Pattimang sebagai pusat wisata religi di Bumi La Maranginang.

“ Insya Allah, jika napak tilas ini berjalan baik, kita jadikan sebagai event tahunan daerah. Nanti, berbagai kegiatan budaya bisa dilakukan, seperti seminar kebudayaan Islam,” Jelasnya.

“ Dalam kegiatan seminar ini, semua siswa sekolah dan madrasah bisa menjadi peserta, dan kita undang narasumber yang kompeten dan paham tentang sejarah Islam Tana Luwu. Jadi, para siswa nanti dapat mengetahui bagaimana sejarahnya sampai ada makam Dato’ Sulaiman dan makam Andi Pattiware di Desa Pattimang,” Tambahnya.

Misbah mencontohkan wisata religi di negara Turki, sebuah negara yang menjadi salah satu pusat pariwisata dunia, khususnya wisata religi. Dikatakannya, Turki kaya dengan situs budaya Islam nan bersejarah, sehingga menjadikan Turki menjadi episentrum wisata religi dunia.

“ Saya ini baru-baru dari Turki, di sana itu ada sebuah makam yang pengunjungnya luar biasa, banyak sekali. Ketika saya datang, memang banyak sekali guide-nya, dan tidak ada cerita yang ditambah-tambah. Ketika kita masuk, kita selalu berkeinginan untuk kembali datang,” Ungkapnya.

Suasana di negara Turki tersebut, lanjut dia, dapat menjadi inspirasi bagi Luwu Utara untuk dapat menjadikan wisata religi di Desa Pattimang sebagai pusat wisata religi di Indonesia, bahkan dunia.

“ Hampir sama dengan yang ada di tempat kita. Kita juga mesti mempromosikan ini. Karena ada nilai-nilai historisnya yang harus diangkat ke kancah Internasional,” Terangnya.

Untuk itu, ia meminta kegiatan napak tilas religi ini harus betul-betul dimaksimalkan dengan terus berkoordoinasi, bersinergi, dan berkolaborasi dengan semua pihak terkait.

“ Memang harus ada koordinasi dan integrasi yang harus dibangun, sehingga ada sinergi antar program, yang kemudian diikuti dengan pembiayaan. Tahun depan, ini bisa dirancang lebih baik,” Harapnya.

“ Kami dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan memaksimalkan kegiatan napak tilas religi ini. Insya Allah, kalau memang ada sekolah yang dibutuhkan, silakan bersurat ke kami. Nanti kami yang akan bersurat ke masing-masing sekolahnya,” Tandasnya.

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan
error: Content is protected !!