Luwu Timur, batarapos.com – Kondisi bendungan Kalaena yang mengaliri seluas kurang lebih 26 ribu hektare lahan persawahan ditujuh Kecamatan di Luwu Timur dalam keadaan memperihatinkan atau dibawah ambang batas.
Kondisi itu diakibatkan debit air yang menurun drastis dibawah 80% seiring musim kemarau yang berlangsung beberapa waktu terakhir.
“Kami ingin melayani semaksimal mungkin tapi apa daya kondisi ini bukan kemauan kita, ini sudah tergolong diluar kekuasan kita, ini fenomena alam” Ucap Andi Juanna.
Menanggapi kondisi itu, Komisi Irigasi melakukan rapat koordinasi di gedung pertemuan Dinas Pertanian Senin (9/9/19) lalu.
Dalam rapat tersebut diputuskan perpanjangan buka air sampai dengan tanggal 27 September 2019, sehingga petani diharapkan menggunakan air secukupnya.
“Untuk meminimalkan kendala ini dengan memutuskan untuk dilakukan perpanjangan buka air sampai tanggal 27 september, mau tidak mau terpaksa dilakukan pergiliran buka tutup air antara saluran induk dan sekunder untuk memenuhi kebutuhan air yang kami sadari itu pun tdk dapat maksimal memenuhi semuanya kalau kita mengandalkan debit air yang ada sekarang” Katanya.
“Dengan kondisi ini kami harap semua yang membutuhkan air bijak dalam menghadapi kondisi ini” Tambahnya.
Untuk membantu kebutuhan air petani, diminta kepada Dinas Pertanian Luwu Timur untuk menurunkan pompa untuk digunakan petani mensuplay air dari sumber air yang bisa dimanfaatkan. (HS).