Nuha, Batarapos.com – Selain menyimpan keindahan alam yang banyak mengundang wisatawan lokal dan mancanegara, danau Matano juga memiliki beberapa objek wisata yang menyimpan berbagai macam peninggalan masa purbakala.
Diakhir pecan, pemdes Sorowako bersama awak media dan beberapa warga, menyempatkan diri untuk memperkenalkan keindahan danau purba yang berada di kecamatan Nuha, kabupaten Luwu Timur, Sabtu (21/9/19).
Salah satu yang menjadi perhatian para awak media serta warga yang turut adalah objek wisata Gua Air, yang mana gua air yang dimaksud adalah gua yang berada didasar air mengarah ke sisi pulau dengan kedalaman sekitar 15 meter, yang dapat pula dilihat dari atas tebing setinggi 20 meter dan bisa langsung melihat kedalaman goa dari lubang batu yang mengarah kebawah dasar air danau tersebut.
Selain menyusuri objek-objek wisata seperti Pantai Ide, pantai impian, gua air, gua tengkorak dan lainnya. Jihadin juga mengajak para rombongan untuk mengenal berbagai macam binatang endemik penghuni danau purba, diantaranya Ikan buttini, ikan opudi, udang hias, serta kepiting bule.
Diketahui, ikan endemik di danau Matano sudah nyaris punah akibat penangkapan yang besar-besaran oleh masyarakat sebagai bahan konsumsi bahkan ada yang diperjual belikan hingga ke Mancanegara. Selain itu, kepunahan ikan endemik yang menghuni danau Matano juga banyak disebabkan oleh masuknya ikan pemangsa sejenis lohan yang tidak sengaja dilepaskan oleh masyarakat.
Namun untuk mengantisipasi kepunahan tersebut, pemerintah desa Sorowako telah mengintruksikan kepada warga untuk tidak mengeksploitasi ikan-ikan tersebut secara besar-besaran serta menghimbau kepada masyarakat akar menjaga kebersihan danau purba tersebut dengan tidak membuang sampah secara sembarangan di danau Matano.
Selain menjaga potensi untuk perkembangan ikan – ikan endemik tersebut, kades Sorowako juga berencana untuk menjadikan daerah gua air sebagai tempat wisata malam, dimana pemerintah akan menyediakan tenda kemah, dan para pengunjung diberikan kebebasan untuk memilih lokasi untuk mendirikan tenda.
“Dengan menjaga kebersihan danau Matano, saya yakin ikan endemik di danau purba ini bisa berkembang pesat. Untuk itu kami pemerintah desa menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menangkap ikan asli danau Matano secara besar – besaran, serta senantiasa menjaga danau purba ini terbebas dari sampah, utamanya sampah plastik,” ucap Jiha.
Diakhir kegiatan, pemdes dan warga melakukan bersih – bersih di area pantai sekitar Gua Air. (AR)