16 Oktober 2024, 12:18 am

Angka Kematian Babi di Luwu Timur Akibat Virus ASF Terus Meningkat Peternak Rugi Puluhan Miliar


Luwu Timur, batarapos.com – Angka kematian ternak babi di Luwu Timur terus meningkat akibat terpapar virus African Swine Fever (ASF), hingga hari ini terdata sekitar 14 ribu ekor yang mati dibeberapa kecamatan.

Untuk hari ini, Sabtu 13 Mei 2023, petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Personel Polsek, Pemerintah kecamatan dan pemerintah Desa melakukan penguburan massal di tiga kecamatan yakni, kecamatan Wotu, Mangkutana, Kalaena.

” Data hari ini sudah diangka empat belas ribu ekor, Hari ini ratusan babi yang mati kita kuburkan massal menggunakan alat berat,” Kata drh. Ummi Fahmi, kepada batarapos.com, Sabtu (13/5/23).

Upaya memutus penyebaran virus tersebut, pihak terkait memperketat lalulintas ternak khususnya babi.

” Sampai hari ini masih ada ternak babi yang mati dan kami berharap peternak bersabar karena belum ada vaksin untuk virus ini,” Ucap drh. Ummi Fahmi.

Meski virus tersebut tidak menular ke manusia, namun kerugian peternak di Luwu Timur mencapai puluhan miliar.

” Virus ini bukan zoonosis, artinya tidak menular ke manusia, tapi cepat menular pada hewan,” katanya.

Restu pemilik ternak di Desa Maleku kecamatan Mangkutana mengaku babinya mati sudah 200 ekor lebih selama wabah virus African Swine Fever.

Jika dijual, harga ternak babi miliknya mulai dari Rp. 2 juta sampai Rp. 3 juta per ekornya, ternak miliknya masih tersisa sekitar 20 ekor yang kondisinya juga sudah terpapar virus.

” Sudah lebih dua ratus ekor mati, sekarang masih ada dua puluh ekor tapi sudah tidak diharap karena masih sementara mati, itu kalau dijual harganya paling rendah dua juta per ekor,” Ungkap Restu.

Tim batarapos.com

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan