Mangkutana, Batarapos.com – Meski ditolak dan telah diadukan secara tertulis oleh warga satu Dusun di Dusun Tongkomaino, Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, PT. SMS (Star Mitra Sulawesi) tetap beroperasi dan tidak menggubris penolakan tersebut.
PT SMS tebar ancaman bagi warga Desa Kasintuwu, beberapa titik bencana seperti longsornya kebun warga dan ancaman lain seperti pemukiman warga yang bakal tergerus diakibatkan aktivitas tambang PT SMS yang semakin meluas, membuat warga harus angkat jari dan membubuhi tandatangan penolakan.
Bandel..! Kata tersebut yang hanya mampu diucapkan oleh warga setelah melayangkan surat penolakan, pasalnya meski demikian PT SMS terus beroperasi, dan tak menggubris sedikitpun ketakutan warga akan ancaman bencana.
“Kita mau kemana lagi mengadu pak, memang bandel ini PT SMS, kita sudah tolak sesuai prosedur dengan bersurat, tapi seolah kita ini dianggap tidak ada, kalau memang cara kami ini tidak direspon, kami akan turun langsung dan blokir pabriknya” tegas warga.
Warga juga meminta peran pihak terkait, dimana kata warga terkesan ada pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah.
“Apa peran pemerintah sebenarnya, apakah surat kami tidak ada artinya, atau memang dilakukan pembiaran, atau memamg pemerintah mau agar kami yang bertindak langsung” kata Warga sembari emosi.
Surat penolakan tertanggal 14 Mei 2019 itu meminta dengan tegas, Dirjen SDA Balai Besar Sungai Pompengan agar tidak menerbitkan WIUP lokasi tambang PT SMS yang mengancam pemukiman warga, serta menghentikan seluruh aktivitas PT. SMS.
Penolakan tersebut juga ditujukan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luwu Timur, tembusan Gubernur Sulsel dan Bupati Luwu Timur. (Tim).
