12 Desember 2024, 4:51 pm

Banyak Warga Miskin Dikucilkan ? Kades Selli : Sudah Banyak Korbannya Begitu


Bone, batarapos.com – Kondisi kehidupan pasangan suami istri (Pasutri), Yakku (51) – Erna (48), warga Desa Selli, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan sangat memprihatinkan.

Dimana Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), yang seharusnya dinikmatinya selama ini untuk meringankan beban perekonomianya justru sama sekali tidak tersentuh. Bahkan untuk tetap menyambung hidup keluarga ini hanya mendapat uluran tangan dari tetangga serta kerabatnya.

Istrinya (Erna red), yang mengalami penyakit stroke sejak empat tahun silam hanya bisa terbaring di dalam kamar lantaran sebagian anggota tubuhnya lumpuh tidak bisa digerakan.

Adapun suaminya (Yakku), juga mengalami keterbatasan fisik pasca mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kaki sebelah kiri patah dan nyaris diamputasi saat itu, dan memaksakan diri tetap bekerja meskipun sesekali rasa sakit pasca kecelakaan kerap dirasakan.

Iyye sudah sekitar empat tahun istri saya (Erna) tinggal di rumah karena sakit stroke. Kalau saya sudah sekitar sepuluh tahun juga. kalau saya bisa ji berjalan, bertani apa. Hanya sering sakit kalau terlalu banyak bekerja. Biasa saya pinjam uang sama keluarga untuk beli beras, kadang juga dikasih sama tetangga pak. Dulu saya pernah terima bantuan (berupa) raskin tapi sekarang sudah tidak ada,” Tutur Yakku.

Tidak hanya Pasutri (Yakku – Erna), melainkan masih ada warga lainya mengalami hal yang sama yakni. Mallu (80), Hadda (60), serta Indo Rappe (60), yang tidak mendapatkan haknya sebagai warga kurang mampu.

Perihal tersebut, Kepala Desa Selli Saharuddin menanggapi. Dalam konfirmasinya melalui telefon seluler, Kamis (12/3/2020) menuturkan bahwa ke empat warganya pernah diusulkan namun sampai sekarang tidak ada realisasinya.

Itu semua pernah menerima bantuan, tapi sekarang tidak tau kenapa tidak ada. Waktu penerimaan bantuan berupa raskin kemarin saya kasih semua, sekalinya (beralih Bantuan Pangan Non Tunai) sudah tidak ada. Banyak memang korbanya begitu. Waktunya muncul kartu (BPNT) terhapus semua dia, karena data dari pusat yang muncul. Kalau musdeski ada semua ji Namanya, sekalinya di pengaplikasian dikasi TKSK tiba – tiba tidak ada. Pernah diusulkan tapi tetap data lama yang muncul bahkan setiap tahun kita usulkan itu,” jelas Kepala Desa Selli Saharuddin. (Yusri)

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan