3 Juli 2025, 1:48 pm

Di Tengko Situru Anak-Anak Tidak Bisa Belajar Daring

Luwu Timur, batarapos.com – Belajar dari rumah yang berkepanjangan akibat pandemi virus covid-19 membuat sejumlah orang tua murid merasa kesusahan.

Pasalnya tidak semua murid mempunyai Handphone (HP) bahkan tidak semua daerah atau tempat tinggal siswa mempunyai signal internet, yang dimana saat ini para guru melakukan sistem belajar online atau daring.

Seperti yang dialami Kakak beradik ini yang bertempat tinggal di Dusun Tengko Situru, Desa Rante Mario, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, dimana mereka untuk belajar secara daring, mereka harus ke kantor desa untuk mendapatkan internet gratis yang disiapkan desa.

Diketahui siswa Kakak beradik tersebut Bersekolah di SMP Negeri 1 Tomoni yang bernama, (Skolastika Rhesty) Kelas VIII 2, dan (Stefrendy) Kelas VII 5.

Saat ditemui di aula kantor Desa Rante Mario, Senin (21/9/2020), orang tua kakak beradik ini (Margareta Manda) mengatakan, begini lah kondisi kami saat anak-anak membutuhkan pendidikan.

Beginilah kondisi anak kami saat mereka butuh pembelajaran saat masa pandemi ini” ucapnya.

Dia juga menambahkan bahwa saat dilakukannya pembelajaran melalui internet, orang tua murid ini melapor ke guru sekolah untuk meminta maaf jika tugas yang diberikan ke anak kami agak lambat kirimnya.

Mohon maaf sebelumnya kalau tugas yang diberikan oleh ibu guru untuk anak kami agak lambat kirimnya, dikarenakan kondisi di tempat kami tinggal tidak mendapat akses internet, jangankan internet untuk cas hp saja kami susah karena wilayah tersebut belum mendapat aliran listrik” jelasnya.

Kepala Desa Rante Mario (Roni Patinama) saat ditemui membenarkan dengan kondisi di wilayah Dusun Tengko Situru itu dengan tidak adanya akses internet dan aliran listrik.

Betul kondisi di dusun itu tidak mencapai akses internet makanya kami di desa menyiapkan internet gratis untuk anak-anak makanya mulai pagi sampai sore kami buka jaringan tersebut untuk anak-anak sehingga mudah belajarnya dan untuk masalah listrik memang belum ada dan kami saat ini sudah berupaya sehingga dusun tersebut bisa mendapat penerangan seperti dusun lainnya, dulunya ada tenaga surya cuma rusak jadi kami usahakan secepatnya” ungkap Roni Patinama. (Sbn)

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan