Bone, batarapos.com – Wajah manis dan cantik diketahui merupakan honorer pengajar pendidikan di Sekolah SD 147 Bulu Allaporenge, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulsel, berulah melemparkan hinaan terhadap seorang wartawan saat melakukan konfirmasi tugas Jurnalis. Pada Rabu, (17/6/2020), kemarin.
Peristiwa ini terjadi di area persawahan milik pelaku penghinaan institusi wartawan bernama Suri di Desa Bulu Allaporenge, Dusun Lappacenrana dekat dengan Sungai Ponro.
Kronologis yang berhasil dihimpun dari wartawan yang menjadi korban penghinaan mengatakan bahwa saat itu sedang melakukan konfirmasi terhadap narasumber Amir, tidak lain adalah ayah dari pelaku penghinaan.
“Konfirmasi yang saya lakukan saat itu terkait dengan adanya bangunan liar (mirip bendung kecil) yang telah menutup sebahagian jalan alur arus sungai Ponro, dimana Kepala Pengairan Kecamatan Bengo Muhibuddin, ST, telah melakukan croscek ke lokasi tersebut dan meminta agar bangunan yang diketahui diduga dibangun secara ilegal oleh ayah Suri untuk segera dibongkar”, tutur korban penghinaan yang merupakan wartawan batarapos.com di Bone.
Pelaku Suri yang sedang mencabut rumput ditengah sawah, tiba-tiba saja langsung berdiri dan berteriak sembari menunjuk-nunjuk korban disertai kata-kata kotor yang mencoreng institusi yang disandangnya dipundak sebagai tenaga pendidikan di Kabupaten Bone, saat itu dihadapan Amir ayah dan Comang suaminya sendiri, ketika itu sementara sedang melakukan wawancara dalam suasana penuh keharmonisan dengan seorang wartawan batarapos.com.
“Apa kau wartawan tai, tidak ada bulu-bulu pantatmu disini”, teriak Suri dalam bahasa bugis digambarkan korban yang terdaftar sebagai wartawan batarapos.com.
Suasana harmonis yang tiba-tiba saja digaduhkan oleh pelaku Suri digambarkan korban, menurutnya saat itu usai Amir menanggapi staedmen Muhimuddin, ST yang tidak lain adalah Kepala UPT Pengairan Bengo. untuk segera mendatangi kediamannya langsung.
“Suruh mi datang Kepala Pengairan dirumah nanti saya bongkar”, jelas Amir.
Bangunan liar sepanjang 5 meter yang menutup jalan arus sungai kecil Ponro juga diakui Amir dibangun pada saat proyek irigasi dilaksanakan atau pada Tahun 2019 dengan anggaran APBN kurang lebih 150 Juta pada Tahun 201 8 berdasarkan sumber data batarapos.com Kepala UPT Pengairan Bengo.
“Iyya benar itu materialnya dari proyek irigasi tapi pasirnya ji, Pak Mahibuddin yang kasika itu hari. karena dia bilang bagus disini di bendung untuk ambil air kalau ada proyek“, papar Amir.
Sebelumnya Kepala UPT Pengairan Bengo Mahimuddin, ST dalam konfirmasinya kepada batarapos.com di lokasi bendungan liar dan Ilegal, memerintahkan masyarakat untuk segera melakukan pembongkaran bangunan tersebut dimana ditemukan telah berdampak negatif pada lingkungan sekitarnya akibat tidak memiliki izin membangun terlebih Amdal atau dibangun hanya untuk kepentingan pribadi.
“Sampaikan kepada (masyarakat) pak Amir untuk segera membongkar bangunan ilegal ini (menunjuk lokasi bangunan liar) bilang saya telah turun langsung melihat bangunannya“, cetus Mahimuddin, ST.
Insiden perbuatan yang diduga telah menghina Intitusi Wartawan di seluruh Indonesia juga mencoreng Institusi Dunia Pendidikan di Indonesia, menunggu itikat baik pelaku Suri untuk melakukan permohonan maaf melakui media.
Selanjutnya Pemkab Bone melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bone diharapkan melakukan evaluasi terhadap yang bersangkutan, apakah masih layak untuk tetap menjadi tenaga pendidik disertai perbuatan tidak terpuji merusak moral, dimana dikhawatirkan ulah pelaku akan didikte oleh anak didiknya.
Pengajar honorer Suri saat dikonfirmasi mengakui adanya insiden ditengah sawah, namun tidak mengakui telah melakukan perbuatan mencederai institusi dunia pendidikan.
“Saya tidak mengatakan Wartawan Tai, saya mengatakan tidak ada bulu-bulu pantatmu disini (tidak ada hakmu disini)”, cetus Suri melalui via sellular kepada batarapos.com, Jumat (19/6/2020).
Dalam konfirmasinya Suri merasa berat untuk meminta maaf dan apa bila kemudian hari terdapat proses lebih lanjut atas insiden tersebut dirinya akan siap menghadapinya.
“Salah dengarki itu (korban), dia bilang apa pangkatmu”, ucap Amir membela anaknya Suri. (Zul).